digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1986 TS PP MARTOYO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

1986 TS PP MARTOYO 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

1986 TS PP MARTOYO 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

1986 TS PP MARTOYO 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

1986 TS PP MARTOYO 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

1986 TS PP MARTOYO 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

1986 TS PP MARTOYO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Warna gula merupakan salah satu kriteria kualitas gula yang sangat panting, harga gula ditentukan oleh kualitasnya. Untuk mencapai kualitas gula yang baik zat warna harus dihilangkan, karena itu pengetahuan tentang sifat fisik dan kimia zat warna diperlukan. Langkah pertama adalah pemisahan dan identifikasi zat warna, yang telah dilakukan pada penelitian ini. Walaupun berpengaruh pada kualitas gula, zat warna dalam gula kristal terdapat dalam jumlah yang relatif kecil. Untuk memperoleh zat warna yang cukup diperlukan pemisahan dari gula (sukrose). Isolasi dengan resin XAD-2 memberikan recovery yang paling baik (93%) dibandingkan dengan IRA 401S (85%), AR 9851 (87%) dan karbon aktif (85%). Zat warna sintetis melanoidin yang dibuat dalam keadaan asam dan basa (MA dan MB), degradasi glukose (DGB) dan karamel telah dibuat untuk dipelajari dan digunakan sebagai pembanding bagi zat warna basil isolasi dari gula kristal. Dari kromatogram GPC (kromatografi permiasi jel) dan HPLC (kromatografi cairan tekanan tinggi) ternyata MA dan MB merupakan zat warna dengan berat molekul (bm) tinggi, (}, 5000), terdiri dari komponen-komponen yang dinytatakan oleh puncak-puncak kromatogram. Sedangkan DGB dan karamel terdiri atas senyawa bm tinggi dan menengah. Sebagian komponen zat warna melanoidin terdapat dalam DGB dan karamel. Fraksinasi zat warna hasil isolasi (ZWHI) dengan GPC menghasilkan 3 fraksi, farksi I, II, dan III. Pada gula kristal fraksi I terdapat dalam konsentrasi yang paling tinggi dibandingkan dengan fraksi yang lain. Kromatogram HPLC menunjukkan bahwa beberapa komponen fraksi I ada pada fraksi II bahkan pada fraksi III. Identifikasi dengan senyawa-senyawa standar menunjukkan adanya 2 asam fenolat pada fraksi II: asam 3,4,5 trihidroksi benzoat dan 3,4 dihidroksi benzoat, pada fraksi III ada 8 asam fenolat: asam 3,4,5 trihidroksi benzoat, 3,4 dihidroksi benzoat, 4 hidroksi benzoat, 3 hidroksi benzoat, 4 hidroksi 3 metoksi benzoat, 4 hidroksi 3,5 dimetoksi benzoat, 4 hidroksi 3 metoksi sinamat,dan 4 hidroksi 3,5 dimetoksi transsinamat. Sedangkan fraksi I diduga hanya terdiri dart zat warna golongan bm tinggi.