digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1995 TS PP MARTOYO 1-COVER.pdf


1995 TS PP MARTOYO 1-BAB 1.pdf

1995 TS PP MARTOYO 1-BAB 2.pdf

1995 TS PP MARTOYO 1-BAB 3.pdf

1995 TS PP MARTOYO 1-BAB 4.pdf

1995 TS PP MARTOYO 1-BAB 5.pdf

1995 TS PP MARTOYO 1-BAB 6.pdf

1995 TS PP MARTOYO 1-PUSTAKA.pdf

Abstrak: Dalam usaha untuk meningkatkan peran sukrosa sebagai bahan kimia antara yang dapat diperbarui dan memberikan nilai tambah, salah satu langkah yang penting adalah melakukan studi terhadap kemungkinan membuat senyawa baru dari bahan sukrosa, yang memiliki kegunaan yang lebih luas dan prospek yang lebih baik. Ester asarn lemak sukrosa(EALS), adalah salah satu kemungkinan pemanfaatan sukrosa sebagai bahan kimia antara. EALS merupakan senyawa relatif baru, bersifat aktif permukaan (surfaktan), tidak berion, tidak beracun dan dapat terurai oleh mikroba. Karena sifat yang menguntungkan ini diperkirakan EALS akan memiliki prospek yang baik. Namun demikian sepanjang yang diketahui, struktur molekul dan karakter keaktifan permukaan EALS yang telah dibuat, belumpernah dilakukan secaratuntas dan inenyeluruh. Salah satu sebab adalah karena kesulitan dalam memperoleh EALS yang murni. Sifat keaktifan permukaan EALS sangat penting diketahui sebagai dasar dalam formulasi surfaktan. Sehubungan dengan hal-hal yang telah dikemukakan di atas telah dilakukan penelitian tentang , sintesis EALS dari berbagai asam lemak, karakterisasi struktur molekul dan sifat keaktifan permukaan, serta hubungan antara struktur molekul dengan sifat keaktifan permukaan EALS. Sintesis EALS didasarkan atas reaksi transesterifikasi ester metil asam lemak dengan sukrosa, dengan penggunaan katalis basa. EALS yang murni akan lebih mudah diperoleh dari reaksi yang menggunakan bah= pereaksi yang murni. Untuk menyiapkan bahan ( ester metil asam lemak) telah dikaji karakteristik metode rekristalisasi, metode kompleks urea dan metode kromatografi kolom resin perak, sehingga diperoleh strategi yang tepat untuk memurnikan berbagai asam lemak guna mendapatkan asam lemak yang berkemurnian tinggi (> 95 %) dan dalam jumlah yang cukup. Untuk menghindari penggunaan pelarut yang beracun (DMF), sintesis sedapat mungkin dilakukan tanpa pelarut. Reaksi tanpa pelarut yang optimum dicapai pada kondisi, tekanan atmosfir, suhu 125-135 derajat C, waktu reaksi 5-10 jam, dengan komposisi mol pereaksi (2:4:1:1) untuk sukrosa - ester metil asam lemak - kalium asam lemak - kalium karbonat . Hasil reaksi dimurnikan dengan cara penggumpalan,yang dihasilkan setelah campuran diasamkan (pH 4,0-4,5) dengan asam asetat glasial dan dipanaskan pada suhu 50 derajat C. Produk kasar yang mengambang, yang telah bebas dari asam/garam anorganik dimurnikan lebih lanjut dengan cara ekstraksi untuk memisahkan EALS dari sisa ester asam lemak. Hasil sampai tahap pemurnian ini mencapai 45-50 % terhadap sukrosa, lebih baik dari pada yang dicapai oleh peneliti sebelumnya (15 - 30 %). Kemudian dengan teknik kromatografi kolom (silica gel G 60), EALS dimurnikan lebih lanjut untuk memperoleh monoEALS dan khusus untuk sukrosa palmitat, selain monoEALS juga dipisahkan EALS yang berderajat substitusi lebih tinggi. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh monoEALS butirat, laurat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, linolenat serta di-, tri-, heksa-, heptadan oktapalmitat.