digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyusunan model pengelolaan Teknologi Informasi (TI) bersifat spesifik sesuai dengan strategi dan tujuan perusahaan. Dalam penelitian ini disajikan sebuah rancangan model pengelolaan TI untuk PT. Surveyor Indonesia dengan menggunakan kerangka kerja COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) pada domain Delivery & Support dan Monitoring. Perancangan model tersebut disesuaikan dengan karakteristik strategi dan tujuan bisnis PT. Surveyor Indonesia dan diharapkan dapat menjadi acuan dalam melakukan pengelolaan TI di PT. Surveyor Indonesia dan BUMN lainnya yang bergerak di bidang usaha yang sejenis. Penyusunan model pengelolaan TI di PT. Surveyor Indonesia diawali dengan melakukan pengumpulan dokumen mengenai visi, misi, strategi, tujuan, struktur organisasi dan kebijakan pengelolaan TI PT. Surveyor Indonesia. Setelah melakukan pengumpulan dokumen tersebut tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis kondisi pengelolaan TI PT. Surveyor Indonesia yang terdiri dari analisis kedudukan fungsi TI, analisis management awareness, analisis kebutuhan pengelolaan TI, dan analisis tingkat kematangan. Tahapan berikutnya adalah melakukan pemberian rekomendasi untuk mengatasi gap kematangan proses TI dan melakukan penyusunan rancangan model pengelolaan TI untuk PT. Surveyor Indonesia. Fungsi TI di struktur organisasi PT Surveyor Indonesia berada pada Unit Teknologi Informasi di bawah Direktorat Keuangan dan Administrasi. Unit Teknologi Informasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung seluruh aktifitas utama di PT. Surveyor Indonesia. Unit Teknologi Informasi merupakan organisasi yang bertanggung jawab penuh untuk mengelola Teknologi Informasi secara keseluruhan dan bertanggung jawab langsung terhadap jajaran Direksi di atasnya. Tugas, fungsi dan tanggung jawab Unit Teknologi Informasi meliputi seluruh aspek yang berhubungan dengan Teknologi Informasi (inisiasi, perencanaan, implementasi, monitoring dan kontrol), dengan tujuan untuk memperoleh kinerja Teknologi Informasi yang optimum dengan didukung oleh Analisis management awareness dilakukan untuk mengetahui harapan (ekspektasi) dan opini dari pihak-pihak manajemen PT. Surveyor Indonesia terhadap tingkat kebutuhan dari setiap proses TI COBIT terhadap pencapaian tujuan PT. Surveyor Indonesia dan pihak yang bertanggung jawab terhadap proses-proses tersebut. Identifikasi management awareness dilakukan dengan mengajukan kuisioner management awareness kepada seluruh jajaran manajemen di luar Unit Teknologi Informasi (Manajemen non-TI) berdasarkan tingkat keterlibatannya dalam perencanaan sistem informasi yang telah dilakukan. Berdasarkan analisis hasil kuisioner dapat diketahui bahwa keseluruhan proses (17 proses) dalam domain Delivery & Support dan Monitoring dinyatakan perlu untuk dilakukan dalam pengelolaan TI PT. Surveyor Indonesia dan sebagian besar proses (11 proses) sebaiknya ditangani oleh Unit TI PT. Surveyor Indonesia. Proses-proses TI yang ada dievaluasi dengan menggunakan model kematangan kemudian dibandingkan dengan sasaran tingkat kematangan yang disimpulkan dari visi, misi, strategi dan kebijakan perusahaan serta target penerapan sistem informasi PT. Surveyor Indonesia yang berada pada tingkat kematangan 4 (Managed and Measurable). Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Unit Teknologi Informasi, Staf Bagian Infrastruktur dan Hardware, dan Staf Bagian Pengembangan Sistem dan Perangkat Lunak PT. Surveyor Indonesia, diketahui bahwa tingkat kematangan proses-proses TI bervariasi pada tingkat kematangan 1 (Initial/Ad Hoc) hingga 4 (Managed and Measurable). Perbedaan antara kondisi tingkat kematangan proses-proses TI saat ini dan kondisi target tingkat kematangan proses TI yang diharapkan memerlukan sebuah proses penyetaraan melalui pemberian rekomendasi pada setiap proses yang memiliki perbedaan tingkat kematangan. Usulan model pengelolaan TI PT. Surveyor Indonesia disusun untuk domain Delivery & Support dan Monitoring. Model pengelolaan tidak mencakup seluruh proses-proses yang ada di kedua domain tersebut. Proses yang dimasukkan dalam model pengelolaan tersebut dipilih berdasarkan proses yang memiliki tingkat kematangan yang paling kecil dan ekspektasi manajemen yang paling besar. Berdasarkan analisis hasil kuisioner management awareness berdasarkan tingkat kebutuhan terhadap proses dan hasil penilaian tingkat kematangan dapat diketahui bahwa proses DS13 (mengelola operasi) merupakan proses yang memiliki tingkat kematangan yang paling kecil dan ekspektasi manajemen yang paling besar, sehingga model pengelolaan TI PT Surveyor Indonesia dibuat untuk proses DS13 tersebut.