1990 DIS PP KURNIA FIRMAN 1-COVER.pdf
1990 DIS PP KURNIA FIRMAN 1-BAB 1.pdf
1990 DIS PP KURNIA FIRMAN 1-BAB 2.pdf
1990 DIS PP KURNIA FIRMAN 1-BAB 3.pdf
1990 DIS PP KURNIA FIRMAN 1-BAB 4.pdf
1990 DIS PP KURNIA FIRMAN 1-BAB 5.pdf
1990 DIS PP KURNIA FIRMAN 1-PUSTAKA.pdf
Abstrak:
Di antara tumbuhan temu-temuan marga Curcuma yang terdapat di Indonesia, hanya C. xanthorrhiza Roxb., C. domestica Valet., dan C. zedoaria (Bergius) Roxb., yang kandungan kimia dan aktivitas biologisnya telah diselidiki dan dilaporkan dalam pustaka. Komponen kimia yang telah diisolasi dan diidentifikasi terutama terdiri
dari monoterpen dan seskuiterpen hidrokarbon dan yang teroksigenasi, tetapi tak satupun dari ketiga Curcuma tersebut dilaporkan mengandung senyawa diterpen. Pada C. zedoaria yang banyak diselidiki terutama di Jepang, telah pula diajukan beberapa kemungkinan alur biogenetik pembentukan beberapa seskuiterpenoid yang terdapat pada
tumbuhan tersebut, bahkan lebih jauh lagi telah dilakukan transformasi biomimetik dari suatu senyawa seskuiterpen menjadi senyawa seskuiterpen lainnya yang ada dalam tumbuhan tersebut. Di samping ketiga Curcuma tersebut, C. heyneana Val. et V. Zijp, banyak digunakan dalam pengobatan dan kosmetika tradisional. Telah didapatkan bahwa perasan rimpang segarnya menunjukkan daya antelmintik terhadap cacing Ascaris babi in vitro, dan bagian aktif utamanya ditemukan pada bagian minyak atsirinya. Akan tetapi dari pustaka hingga kini tidak didapatkan informasi mengenai kandungan kimia tumbuhan ini.Ditemukannya serta diidentifikasinya senyawa kimia, komponen suatu tumbuhan obat merupakan salah satu dasar rasional yang dituntut bagi pemakaian tumbuhan tersebut, sediaannya, ekstraknya atau senyawa itu sendiri dalam pengobatan modern.
Tujuan penyelidikan ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi kandungan kimia khususnya terpenoida, dari rimpang dan terutama bagian minyak atsiri rimpang segar C.heyneana . Terhadap senyawa yang diperoleh, selanjutnya diharapkan dapat dilakukan penapisan dan uji biologis bagi aktivitas baik yang dikaitkan denga aktivitas Curcuma heyneana sendiri seperti aktivitas antelmintik, maupun aktivitas biologis lainnya dengan harapan ditemukannya suatu senyawa terapetik baru. Diharapkan pula senyawa yang diperoleh itu dapat bermanfaat bagi telaah kemotaksonomi dan biogenetik jenis-jenis Curcuma.
Terhadap minyak atsiri yang dibuat dengan cara destilasi uap parutan rimpang segar dan terhadap ekstrak metilenklorida dan ekstrak benzen rimpang yang dikeringkan di udara, mula-mula dilakukan fraksinasi dengan cara kromatografi kolom silika gel yang dielusi dengan pelarut gradien yang terdiri dari campuran benzen-kloroform-aseton dan campuran n-heksan-aseton. Fraksi-fraksi minyak dan ekstrak kemudian berulang kali dipisahkan dan dimurnikan dengan cara-cara kromatografi
kolom, kromatografi lapis tipis preparatif dan kromatografi cair preparatif bertekanan dan setiap hasil daur-ulang dan dengan jalan membandingkan data spektroskopinya dengan data pada pustaka, didapatkan senyawa-senyawa itu adalah senyawa spirolakton yaitu kurkumanolid A dan kurkumanolid B.
Perpustakaan Digital ITB