digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Falerin adalah isolat dari buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian biodistribusi pada hewan percobaan untuk mengetahui akumulasi falerin dalam organ dapat dilakukan dengan penandaan senyawa falerin dengan radionuklida Iodinium-131. Penambahan atau pengurangan atom pada struktur molekul dapat mengakibatkan terjadinya perubahan konformasi dan sifat elektronik molekulnya, sehingga sifat fisiko-kimia yang berkaitan dengan interaksi biologi di dalam tubuh akan berbeda. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh penambahan radionuklida Iodinium-131 terhadap konformasi, sifat elektronik, dan sifat fisiko-kimia molekul falerin menggunakan pendekatan pemodelan molekular dengan komputasi. Reaktivitas radionuklida Iodinium-131 terhadap molekul falerin ditentukan dengan menganalisa parameter energi orbital molekul, muatan atom, kerapatan elektron, dan potensial elektrostatik. Kemiripan struktur molekul falerin yang telah dilabel terhadap molekul falerin induk ditentukan dengan analisis parameter akar kuadrat rata-rata panjang ikatan, sudut ikatan, dan torsi. Hasil komputasi menunjukkan muatan atom paling negatif yang dapat dimasuki Iodinium-131 adalah C-17 (-0,219), C-15 (-0,171), dan C-4 (-0,149). Penandaan Iodinium-131 pada atom C-17 molekul falerin menyebabkan perubahan konformasi yang paling minimal terlihat dari hasil penumpang tindihan (overlay) dan dari angka akar kuadrat rata-rata panjang ikatan (0,00208), sudut ikatan (0,4185), dan torsi (2,9074). Molekul falerin yang ditandai Iodinium-131 pada atom C-17 menunjukkan kemiripan paling tinggi dengan molekul falerin sebelum dilabel dibandingkan dengan pelabelan pada atom karbon lainnya.