digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

transportasibandung.doc.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

transportasibandung.doc.doc
PUBLIC Irwan Sofiyan

Beberapa waktu lalu, saya dan istri berkesempatan untuk mengunjungi Singapura, dan kami pun berkesempatan untuk menikmati kenyamanan transportasi umum di negara yang luasnya mungkin hanya sebesar Bandung raya dengan penduduk yang juga kurang lebih sama dengan Bandung. Kalau mengingat berbagai sikap negara ini yang dilakukan oleh oknum-oknum aparat di sana terhadap warga kita, seperti sikap diskriminatif imigrasi di sana terhadap warga negara kita yang akan masuk ke negara mereka, sikap mereka yang melindungi para koruptor, penjahat ekonomi negara kita, ingin rasanya saya buang rasa kagum terhadap kemajuan negara tetangga ini. Tapi, secara jujur harus saya akui, kalau negara tetangga kita ini telah jauh meninggalkan kita dalam berbagai hal termasuk dalam hal transportasi yang modern. Untuk hal terakhir ini, ketika kami tengah menikmati kenyamanan transportasi modern, yang dinamakan MRT (mass rapid transportation), semacam kereta listrik dalam kota yang dilengkapi dengan AC dengan kapasitas ratusan penumpang sekali jalan , saya dan istri berdiskusi dan berandai andai bila saja alat transportasi ini diterapkan di kota Bandung, atau transportasi modern dalam kota lainnya, seperti monorail di kuala lumpur, sebuah kereta listrik dengan rel tunggal dari beton. Tapi kemudian kami terpikir, andaikan transportasi seperti ini diterapkan di Bandung, bagaimana dengan nasib saudara-saudara kita yang menggantungkan hidupnya dari transportasi seperti angkutan kota yang menjadi sarana transportasi utama di Bandung. Kemudian kami coba-coba buat hitung-hitungan kasar untuk mencoba mencari solusi tentang hal ini. Pertama pertimbangan mengenai penting atau tidaknya transportasi seperti ini diterapkan di Bandung.