digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP SYAMSUL HANI 1-BAB1.pdf


2007 TS PP SYAMSUL HANI 1-BAB2.pdf

2007 TS PP SYAMSUL HANI 1-BAB3.pdf

2007 TS PP SYAMSUL HANI 1-BAB4.pdf

2007 TS PP SYAMSUL HANI 1-BAB5.pdf

2007 TS PP SYAMSUL HANI 1-COVER.pdf

2007 TS PP SYAMSUL HANI 1-PUSTAKA.pdf

ABSTRAK: Jumlah lantai bangunan merupakan salah satu faktor dalam perhitungan nilai bangunan yang pada akhirnya berpengaruh pada penentuan PBB. Direktorat PBB dan BPHTB dalam menentukan jumlah lantai bangunan selama ini dengan survei langsung ke lokasi objek bangunan. Pemanfaatan foto udara dalam pendataan maupun pemeliharaan data objek PBB belum optimal, karena masih mengandalkan teknologi konvensional dengan pengukuran langsung di lapangan dan pengisian formulir SPOP. Dengan memanfaatkan foto udara untuk deteksi jumlah lantai bangunan sebagai salah satu alternatif cara verifikasi data bangunan yang telah ada. Metode yang digunakan dalam penentuan jumlah lantai bangunan adalah dengan pendekatan bahwa jumlah lantai adalah tinggi bangunan dibagi tinggi tiap lantai bangunan. Data tinggi bangunan didapatkan dari data DEM (Digital Elevation Model) foto udara stereo dikurangi dengan kontur tanah. Selanjutnya hasil deteksi dibandingkan dengan data acuan jumlah lantai bangunan. Sehingga diketahui prosentase kesesuaian dari deteksi tersebut. Berdasarkan penelitian ini penggunaan DEM dengan spasi piksel 8 dan detail tinggi atau menengah menghasilnya prosentase deteksi jumlah lantai yang paling sesuai yaitu sebesar 93,5persen dari 200 bangunan yangdijadikan sampel penelitian. Dengan penelitian ini didapatkan deteksi jumlah lantai bangunan yang bermanfaat bagi kepentingan Pajak Bumi dan Bangunan.