digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Metode pengangkatan buatan yang sering digunakan dalam industri perminyakan adalah metode gas lift. Prinsip dari metode ini adalah untuk mengatur tekanan dasar sumur yang rendah dengan menginjeksikan gas bertekanan tinggi ke dalam annulus, sehingga cairan dapat diangkat menuju permukaan. Sumur dual gas lift aliran kontinu adalah salah satu type instalasi sumur gas lift. Sistem ini sesuai untuk memproduksi dua reservoir yang saling berdekatan daripada kedua reservoir tersebut diproduksi dengan menggunakan dua buah sumur yang berbeda. Berdasarkan pengalaman lapangan, kelebihan pemakaian gas injeksi umumnya terjadi pada lapangan yang menggunakan tehnik pengangkatan buatan dual gas lift. Disebabkan karena tingginya harga jual gas alam, perusahaan minyak menginginkan adanya optimasi penggunaan gas injeksi untuk keperluan alokasi pada sumur sumur gas lift. Produksi sumur gas lift digambarkan dalam kurva performansi gas lift, diperoleh melalui persamaan aliran dalam tubing dan persamaan aliran dalam reservoir. Seluruh sistem persamaan akan diselesaikan dengan menggunakan metode Runge Kutta orde 4 dan metode Shooting. Metode ini akan diaplikasikan untuk setiap string dalam sumur dual gas lift. Seperti kasus instalasi sumur gas lift, instalasi sumur dual gas lift juga mengakibatkan ketidakstabilan produksi. Masalah-masalah diatas terjadi karena ketakstabilan hydrodinamika pada tekanan kepala sumur, jumlah injeksi gas dan jumlah produksi minyak. Tujuan dari penelitian ini adalah memaksimumkan jumlah produksi minyak dengan mengoptimumkan jumlah gas injeksi dengan mempertimbangkan kestabilan produksi sumur dan kemiringan produksi yang sama pada masing-masing tubing, menggunakan algoritma genetika. Simulasi optimasi alokasi gas injeksi menggunakan data lapangan.