digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Martinez-Mosquera dkk. (2019) mengajukan metode untuk melakukan translasi data untuk memperlihatkan bagaimana data akan distrukturkan dalam basis data NoSQL. Metode translasi ini menggunakan bahasa transformasi model Query/View/Transformations Relations (QVTr) untuk memodelkan translasi data semi-structured menjadi data key-value store. Namun, metode yang diajukan Martinez-Mosquera dkk. (2019) hanya melakukan translasi semi-structured data dan tidak dapat melakukan translasi structured data yang memiliki lebih banyak hubungan antar tabel dan dapat memiliki kompleksitas lebih tinggi daripada semistructured data. Pada tugas akhir ini dikembangkan metode translasi yang diajukan Martinez-Mosquera dkk. (2019) untuk mentranslasi structured data yang kompleks menjadi data key-value store. Pengembangan metode translasi pada tugas akhir ini menghasilkan sejumlah relasi QVTr yang memberikan spesifikasi bagaimana suatu model Class Diagram yang menggambarkan basis data relasional dapat di translasi menjadi model key-value store. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menganalisis komponen Class Diagram dan membuat relasi QVTr untuk melakukan translasi setiap komponen ke model key-value store yang digunakan sebagai target translasi dibangun berdasarkan model yang digunakan Martinez-Mosquera dkk. (2019) dalam metode translasinya. Model Key-value store yang dihasilkan oleh QVTr dapat diimplementasikan dalam basis data key-value store. Sebagai salah satu hasil akhir dari tugas akhir ini, disusun panduan untuk melakukan translasi dari Class Diagram menjadi model key-value store. Pengujian menggunakan tiga kasus uji yang memperlihatkan setiap langkah metode translasi Class Diagram menjadi model key-value store. Model key-value store yang didapatkan dari translasi diimplementasikan dalam basis data key-value store Redis menggunakan pendekatan key-value store yang murni dan pendekatan yang menggunakan hash Redis. Evaluasi kedua pendekatan memperlihatkan bahwa penggunaan memori hash Redis lebih efisien daripada key-value store murni. Pendekatan hash Redis juga memiliki kinerja query yang lebih tinggi saat mengambil semua data dalam suatu tabel daripada pendekatan key-value store murni. Pengujian juga menunjukkan bahwa kedua pendekatan memiliki kinerja query yang mirip saat menggunakan primary key untuk mengambil data.