digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) memiliki banyak daerah eksplorasi untuk endapan emas porfiri - epitermal yang berada di Daerah Sumbawa. Terdapat endapan porfiri di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara yaitu porfiri Cu-Au Blok Elang. Saat ini sistem endapan porfiri - epitermal di Blok Elang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut karena terdapat indikasi mineralisasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk memahami geologi, alterasi dan mineralisasi di Daerah Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang ada di sekitar sistem porfiri Cu-Au Blok Elang dengan luas daerah penelitian 1,2 x 1,9 km. Dalam studi geologi, alterasi, dan mineralisasi di daerah penelitian dilakukan studi literatur, pemetaan geologi di lapangan, analisis petrografi, analisis mineragrafi, dan analisis spektroskopi mineral menggunakan Analytical Spectral Device (ASD). Terdapat 16 sayatan tipis, 6 sayatan poles, dan 280 grafik spektral mineral yang dilakukan pada studi ini. Dari data yang ada dihasilkan peta dan penampang geologi, peta geomorfologi, peta dan penampang alterasi, serta paragenesa alterasi dan mineralisasi. Semua data dan analisis digunakan untuk mengetahui sejarah geologi, alterasi dan mineralisasi dari daerah penelitian. Secara umum daerah penelitian memiliki tiga satuan geomorfologi, yaitu Satuan Kubah Lava Heli, Satuan Punggungan Blok Sesar Lenangguar, dan Satuan Dataran Aluvial Kuning. Satuan batuan di daerah penelitian terdiri dari (dari tua ke muda) Satuan Andesit 1, Satuan Tuf – Tuf Lapili, Satuan Andesit 2, Satuan Breksi, dan Satuan Endapan Aluvial. Perkembangan struktur geologi daerah penelitian terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahap 1 (pra-intrusi porfiri), tahap 2 (relaksasi subduksi yang menyebabkan intrusi porfiri), dan tahap 3 (tahap paska-intrusi porfiri). Terdapat enam zona alterasi hidrotermal yang terjadi dalam tiga tahap alterasi (dari tua ke muda) yaitu Zona Klorit - Epidot – Kalsit dalam tahap progradasi, Zona Klorit-Serisit-Kaolinit dalam tahap retrogradasi I, Zona Serisit - Ilit - Kaolinit ± Klorit dalam tahap retrogradasi II, Zona Serisit - Kuarsa ± Klorit dalam tahap retrogradasi II, Zona Alunit - Pirofilit - Diaspor - Kuarsa ± Korundum dalam tahap retrogradasi II, dan Zona Kaolinit - Dikit - Monmorilonit – Ilit dalam tahap retrogradasi II. Berdasarkan tekstur, struktur, dan asosiasi mineral, jenis mineralisasi yang ditemukan terdiri dari mineralisasi urat kuarsa – pirit yang berkaitan dengan pembentukan urat tipe-D pada porfiri, mineralisasi urat kuarsa - pirit – galena yang berkaitan dengan urat sub-epitermal, mineralisasi urat argentit – galena – elektrum – pirolusit yang berkaitan dengan sulfidasi intermediet, mineralisasi diseminasi pirit yang melingkupi porfiri, dan mineralisasi oksidasi – reduksi yang berkaitan dengan proses supergen.