digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TS PP ANGGA SAPUTRA 1.pdf?
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Bahasa Paser merupakan salah satu bahasa daerah yang masih hidup di kalangan penutur asli suku Paser di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Bahasa Paser tidak hanya digunakan sebatas alat komunikasi, tetapi bagian terpenting dalam kebudayaan masyarakat Paser seperti ronggeng, ritual adat upacara belian. Tetapi saat ini, penutur bahasa Paser mengalami penurunan secara siknifikan yang disebabkan oleh beberapa faktorsalah satunya adalah tingginya jumlah pendatang menjadikan suku Paser minoritas, saat ini hanya ada 10% dari total penduduk di Kabupaten Paser. Faktor lain tingginya perkawinan silang antar suku sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa utama dalam lingkungan keluarga. Upaya pelestarian bahasa Paser dilakukan dengan memasukkannya ke-dalam mata pelajaran Sekolah Dasar oleh pemerintah Kabupaten Paser. Namun ada beberapa hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Paser seperti buku text ajar yang belum diterbitkan, selain itu siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menghafalkan kosakata bahasa Paser yang di sampaikan oleh pengajar secara lisan dan tulisan, pembelajran konvensional seperti ini di anggap kurang efektif dan tidak menarik bagi siswa. Disisi lain siswa memiliki ketertarikan terhadap Smartphone untuk bermain, menonton film dan lain sebagainya. Hal ini sejalan dengan tujuan dari penelitian ini merancang sebuah aplikasi pendukung pembelajaran bahasa Paser yang dapat memotivasi belajar siswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan design thinking yang meliputi empathizing, define, ideate, prototyping, dan user testing. Perancangan aplikasi menggunakan pendekatan Audio-lingual Method (ALM) metode ini berfokus pada pola repetition dan memorization. Metode ALM sebagai pemecahan masalah dalam penelitian ini konsep pengulangan dan hafalan di adaptasi kedalam rancangan aplikasi bahasa Paser. Hasil pengujian Apps menunjukan tingkat keberhasil yang tinggi dengan rata-rata pencapaian user 90%. User dapat menjawan benar 8-9 kosakata dari 10 kosakata yang diujikan dalam permainan. Dan mampu menghafal kosakata baru dengan fasih sebanyak 8 kosakata dari 10 kosakata yang diberika. Apps ini dapat digunakan oleh guru mengajar sebagai media pembelajaran tambahan di sekolah.