Bahasa Paser merupakan salah satu bahasa daerah yang masih hidup di kalangan penutur
asli suku Paser di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Bahasa Paser tidak hanya
digunakan sebatas alat komunikasi, tetapi bagian terpenting dalam kebudayaan
masyarakat Paser seperti ronggeng, ritual adat upacara belian. Tetapi saat ini, penutur
bahasa Paser mengalami penurunan secara siknifikan yang disebabkan oleh beberapa
faktorsalah satunya adalah tingginya jumlah pendatang menjadikan suku Paser minoritas,
saat ini hanya ada 10% dari total penduduk di Kabupaten Paser. Faktor lain tingginya
perkawinan silang antar suku sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa utama dalam
lingkungan keluarga. Upaya pelestarian bahasa Paser dilakukan dengan memasukkannya
ke-dalam mata pelajaran Sekolah Dasar oleh pemerintah Kabupaten Paser. Namun ada
beberapa hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Paser seperti buku text ajar
yang belum diterbitkan, selain itu siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan
menghafalkan kosakata bahasa Paser yang di sampaikan oleh pengajar secara lisan dan
tulisan, pembelajran konvensional seperti ini di anggap kurang efektif dan tidak menarik
bagi siswa. Disisi lain siswa memiliki ketertarikan terhadap Smartphone untuk bermain,
menonton film dan lain sebagainya. Hal ini sejalan dengan tujuan dari penelitian ini
merancang sebuah aplikasi pendukung pembelajaran bahasa Paser yang dapat
memotivasi belajar siswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan design thinking
yang meliputi empathizing, define, ideate, prototyping, dan user testing. Perancangan
aplikasi menggunakan pendekatan Audio-lingual Method (ALM) metode ini berfokus
pada pola repetition dan memorization. Metode ALM sebagai pemecahan masalah dalam
penelitian ini konsep pengulangan dan hafalan di adaptasi kedalam rancangan aplikasi
bahasa Paser. Hasil pengujian Apps menunjukan tingkat keberhasil yang tinggi dengan
rata-rata pencapaian user 90%. User dapat menjawan benar 8-9 kosakata dari 10 kosakata
yang diujikan dalam permainan. Dan mampu menghafal kosakata baru dengan fasih
sebanyak 8 kosakata dari 10 kosakata yang diberika. Apps ini dapat digunakan oleh guru
mengajar sebagai media pembelajaran tambahan di sekolah.