Dalam menentukan lokasi situs observatorium modern, perlu dilakukan site testing,
yang dapat dilakukan secara in situ maupun secara penginderaan jarak jauh dengan
memanfaatkan data satelit meteorologi. Data satelit tersebut memiliki potensi yang
besar untuk berbagai studi, mulai dari pengamatan dan prakiraan cuaca,
pemantauan iklim, pendeteksian kandungan uap air dan aerosol, variasi temperatur
serta pembentukan awan, hingga kabut. Pada lokasi dibangunnya Observatorium
Nasional Timau, setelah dilakukannya survey lapangan, diketahui kemunculan
kabut pada waktu-waktu tertentu yang perlu dipelajari secara seksama. Pada Tugas
Akhir ini dibahas potensi data yang dihasilkan oleh satelit-satelit meteorologi, yang
akan dimanfaatkan untuk mendeteksi kabut pada situs Observatorium Nasional
Timau. Beberapa di antaranya adalah satelit NASA EOS yaitu satelit Aqua dan
Terra beserta instrumen MODIS dan panjang gelombang pengamatan yang terkait,
serta seri satelit Himawari milik Jepang. Akhirnya data MODIS dari Januari hingga
Juli 2020 dipilih untuk penentuan karakteristik kabut di Gunung Timau. Hasilnya
akan dibandingkan dengan hasil terdahulu.