Perkembangan isolator dari segi material sangat berkembang. Berawal dari
isolator keramik dan gelas yang sering mengalami gangguan yang diakbiatkan
flashover, oleh karena itu dibuat teknologi material baru yakni material
semiconducting glaze. Isolator semiconducting glaze mempunyai sifat permukaan
yang lebih hangat sehingga dapat memicu proses penguapan air pada permukaan
isolator. Dalam tesis ini dilakukan perbandingan dari segi elektrik dan nonelektrik
pada isolator gelas, keramik, dan semiconducting glaze. Perbandingan ini
dilakukan untuk mengetahui karakteristik masing-masing isolator dan mengethaui
kelebihan dan kekurangan masing masing material. Perbandingan elektrik
menggunakan percobaan arus bocor dan pengujian resisitivitas DC sedangkan
perbandingan non-elektrik menggunakan uji kelas hidrofobisitas dan pengukuran
thermal. Kondisi pengujian yang diaplikasikan bermacam-macam yakni variasi
kabut dan variasi polutan. Hasil yang didapat adalah isolator SCG mempunyai
arus bocor yang lebih besar dari pada kedua isolator lainnya sedangkan besar nilai
arus bocor pada kedua isolator lainnya mirip. Oleh karena nya besar suhu pada
permukaan isolator SCG menjadi lebih tinggi dibanding yang lain. Dilakukan
juga simulasi menggunakan ATPDraw untuk mengetahui respon isolator dari segi
rangkaian penggantinya.