Deteksi awal kelainan pada saraf mata sangat penting dalam penanganan awal dan
pencegahan kebutaan, terutama pada orang-orang usia produktif. Orang-orang
yang terdeteksi penyakit seperti glaukoma, hipertensi dan retinopati diabetic dapat
dengan cepat melakukan pengobatan awal. Saat ini, salah satu cara untuk
melakukan identifikasi terhadap kelainan saraf mata adalah dengan melakukan
segmentasi pada citra fundus retina. Hal ini dikarenakan morfologi pembuluh
darah pada gambar fundus retina dapat dijadikan sebagai indikator penting
penyakit tersebut. Keakuratan segmentasi pembuluh darah retina mempengaruhi
kualitas analisis citra retina yang digunakan dalam metode diagnosis dalam
oftalmologi modern.
Analisis citra retina biasanya melibatkan segmentasi pembuluh darah, segmentasi
cakram optik, dan segmentasi fovea untuk mendeteksi dan menganalisis setiap
kelainan. Peningkatan kontras adalah salah satu langkah penting dalam proses
segmentasi pembuluh darah retina. Keakuratan segmentasi tergantung pada
konsistensi kontras pada gambar. Selain itu, untuk mensegmentasi pembuluh
darah retina, pendekatan analisis tekstur dapat digunakan. Untuk segmentasi
pembuluh darah retina, data yang digunakan berupa data citra fundus retina dari
DRIVE dengan 20 set data latih dan 10 set data uji. Pada penelitian ini, digunakan
metode thresholding yakni hysteresis thresholding untuk melakukan segmentasi.