Bertambahnya jumlah penduduk mendorong bertambahnya pula kebutuhan akan
kawasan pemukiman serta perubahan tata guna lahan. Resapan dan intersepsi air yang
berkurang di daerah hulu suatu DAS menyebabkan beberapa masalah keairan yang
salah satunya adalah banjir. Sebagian besar wilayah Kecamatan Cikarang Pusat terdiri
dari dataran rendah dengan sistem drainase yang kurang mumpuni. Kedua hal ini
menjadi faktor utama terjadinya kemungkinan banjir akibat limpasan air hujan yang
tidak teralirkan dengan baik. Salah satu tindakan pencegahan masalah tersebut adalah
pembuatan kolam retensi. Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk merencanakan
dan menganalisis pengaruh pembuatan kolam retensi dalam mengendalikan banjir
akibat luapan Sungai Cibeet di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Cikarang Pusat,
Kabupaten Bekasi. Kolam retensi merupakan bak tampungan air untuk mewadahi
limpasan air sungai untuk sementara waktu. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan analisis
hidrologi dengan data curah hujan stasiun BMKG dan GPM untuk menentukan debit
hujan rencana. Lalu, dilakukan analisis hidrolika dengan aplikasi Hec-RAS untuk
menganalisis banjir yang terjadi. Setelah itu dilakukan perencanaan desain kolam
tampungan, operasi dan pemeliharaan kolam, serta rencana anggaran biaya
pembangunan. Dari analisis yang sudah dilakukan, diperoleh nilai debit hujan rencana
di Sungai Cibeet untuk kala ulang 25 tahun adalah 1601.30 m3/s. Kolam yang
direncanakan memiliki kapasitas total sebesar 352.494 m3 dan dapat memotong debit
sungai hingga 21,7 m3/s. Rencana anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan
kolam ialah sebesar Rp44.828.866.000,-. Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa kolam retensi merupakan solusi yang efektif dalam mengurangi
genangan banjir di Desa Pasirtanjung.