digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bryna Alysia Salsabila
PUBLIC Taupik Abidin

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah penyakit coronavirus 2019 (Covid- 19) sebagai pandemi global pada Maret 2020. Dunia berada dalam bahaya serius tidak hanya untuk sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia namun juga ekonomi dunia. Pandemi Covid-19 berpotensi meningkatkan risiko kredit khususnya sektor UMKM dalam membayar kewajibannya kepada perbankan dan industri keuangan non bank. Otoritas Jasa Keuangan Indonesia menerbitkan Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Covid-19 pada kinerja perbankan yang menggembirakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat perbedaan efisiensi bank sebelum dan selama kebijakan countercyclical. Berdasarkan tingkat penjelasannya jenis penelitian ini adalah event study. Penelitian ini menggunakan metode non-parametrik data envelopment analysis (DEA) untuk menguji skor efisiensi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan intermediasi, yang merupakan fungsi dari bank itu sendiri yang menghimpun dana dari masyarakat kemudian mengalirkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk kredit (pinjaman) atau dalam bentuk lainnya. Data envelopment analysis (DEA) yang ditentukan dalam pendekatan berorientasi output dan variabel return to scale (VRS) akan digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan adalah Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 4. Input dari penelitian ini adalah aktiva tetap, deposito dan beban usaha. Sedangkan output yang digunakan adalah kredit/pembiayaan, dan net interest margin. Kemudian dilakukan Mann Whitney U-Test untuk mengetahui apakah ada perbedaan. Temuan kami menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam efisiensi bank sebelum dan selama penerapan kebijakan countercyclical