Perpustakaan Digital ITB

Kekerasan berbasis gender masih menjadi momok tersendiri bagi masyarakat, terutama perempuan, di Indonesia. Setiap tahun, jumlah kasus kekerasan berbasis gender terus mengalami peningkatan, terlebih selama pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak penyintas sehingga harus terjebak lebih lama bersama pelaku kekerasan. Penyintas membutuhkan banyak dukungan psikis agar dapat melanjutkan menangani masalahnya. Perancangan aplikasi yang terintegrasi dengan konseler, dengan fitur konseling, menulis mood dan diary serta dukungan komunitas, dirasa dapat mendukung upaya pemulihan penyintas kekerasan berbasis gender itu sendiri. Dalam perancangan ini, pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka, wawancara ahli, menyebar kuesioner, serta usability testing. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa menggunakan deskriptif analitik sehingga menghasilkan strategi dan landasan perancangan. Tahapan perancangan terdiri dari pembuatan konsep aplikasi, pembuatan visual design hingga menjadi prototype, dan ditutup dengan usability testing pada pengguna.