Media sosial dan dampaknya terhadap perilaku pembelian impulsif konsumen telah banyak
dibahas oleh jurnal, namun ada kesenjangan dalam literatur yang ada dalam hal platform media
sosial, produk, lokasi penelitian, dan variabel yang dibahas. Studi sebelumnya menemukan
electronic word of mouth (eWOM) dan hedonic shopping motivations sebagai faktor yang
berdampak besar pada perilaku pembelian impulsif online. Dengan pertumbuhan signifikan
TikTok dan industri kosmetik, serta karakteristik impulsif pelanggan Indonesia, penelitian ini
bertujuan untuk mengisi kesenjangan penelitian dengan membahas dampak dimensi eWOM dan
hedonic shopping motivations, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pembelian impulsif online konsumen produk makeup di TikTok. Penelitian ini menggunakan
metode campuran, pertama pendekatan kualitatif dengan wawancara untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang hilang dari literatur sebelumnya. Kemudian pendekatan kuantitatif
menggunakan metode survei online untuk memvalidasi temuan dan variabel yang ditemukan dari
metode wawancara. Responden yang terlibat adalah 10 dari wawancara dan 400 dari survei
online. Data kualitatif dianalisis dengan koding, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan
metode analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian wawancara menambahkan
variabel tambahan yaitu model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi content, model,
gratification dan value shopping dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap pembelian
impulsif online, kemudian adventure, idea, dan role shopping dari hedonic shopping motivations
tidak berdampak positif terhadap perilaku pembelian impulsif online, sedangkan gratification
dan value shopping, serta model memiliki dampak positif pada perilaku pembelian impulsif
online. Dengan hasil yang diperoleh, penelitian ini mengisi celah penelitian dan memperdalam
pemahaman tentang perilaku pembelian impulsif online di Tiktok.
Perpustakaan Digital ITB