digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan hand sanitizer dalam setiap aktivitas sudah menjadi kebiasaan rutin di masa pandemi COVID-19, yang membuka peluang tak terbatas bagi usaha kecil menengah (UKM) dengan mengakomodir permintaan pasar terhadap hand sanitizer. Di Indonesia, banyak UKM lokal yang sudah mulai memproduksi merek sendiri. Para peneliti membantu produsen untuk mengeksplorasi preferensi atribut produk pelanggan yang memengaruhi keputusan pembelian pembersih tangan dengan membuat pengembangan dan inovasi produk baru selama COVID-19. Analisis konjoin dengan metode profil lengkap digunakan untuk mengolah 96 data responden yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Ada lima atribut yang digunakan dalam analisis ini, yaitu kualitas hand sanitizer, bentuk, fitur, label, dan kemasan. Hasil atribut kepentingan dari nilai tertinggi adalah kemasan (50%) dengan kemasan botol gantungan kunci (3,354), diikuti kualitas (17%) dengan kualitas berbasis alkohol (0,957), kemudian fitur (12%) menggunakan fitur aroma alami. (0,016), setelah itu desain (11%) dengan bentuk gel (0,290), dan diakhiri dengan label (10%) dengan food grade (0,143). Nilai Pearson's R adalah 0,964 dan Kendall's tau adalah 0,783 yang mendekati 1 dan lebih dari 0,5, menunjukkan akurasi prediksi yang tinggi. Nilai signifikansi keduanya (0,000) lebih kecil dari 0,05, sehingga hasilnya menunjukkan akurasi prediksi yang tinggi