ABSTRAK Putri Adiela Agson Gani
PUBLIC Irwan Sofiyan
COVER Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Putri Adiela Agson Gani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pisang merupakan buah klimaterik yang memiliki sifat perishable (mudah
busuk). Selama proses pengiriman sering terjadi kerusakan mekanik pada buah
pisang ambon kuning (Musa acuminata), berupa lebam, luka, dan necking.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sistem pengemasan
terhadap penurunan laju kerusakan mekanik pisang ambon kuning. Perlakuan yang
diberikan adalah penguatan kemasan sekunder (tas kurir) dengan kotak styrofoam,
penerapan sistem rak, pemberian kemasan berbahan dasar kardus, dan pemberian
sabut kelapa sebagai peredam getar. Simulasi transportasi dilakukan selama tiga
jam menggunakan sepeda motor dengan kecepatan 40-60 km/jam. Perubahan
kondisi buah pisang ambon diukur berdasarkan parameter kerusakan mekanik yang
teramati pada kulit buah, susut bobot, penilaian organoleptik, dan perubahan nilai
pH serta total padatan terlarut (TPT). Kondisi buah pisang ambon kuning yang
diberikan pengemasan dibandingkan dengan kondisi buah pisang ambon kuning
dengan perlakuan kontrol (dikemas plastik dan disusun secara bertumpuk pada tas
obrok). Perlakuan pemberian pengemasan tidak memberikan efek yang signifikan
terhadap parameter perubahan nilai pH dan TPT. Sistempengemasan menggunakan
kardus yang dilengkapi cocopeat menunjukkan penambahan luas kerusakan
mekanik yang paling rendah, yaitu 1,7 cm2 dengan susut bobot 0,6%. Secara umum
pemberian sistem pengemasan dapat memberikan efek positif dalam pencegahan
penurunan laju kerusakan mekanik buah pisang ambon kuning.