digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan perkembangan zaman, keinginan untuk mendapatkan kemudahan semakin tinggi, salah satunya dengan terciptanya skenario teknologi masa depan seperti eMBB, URRLC, dan mmTC. Teknologi 5G merupakan solusi dari kebutuhan kualitas jaringan yang lebih baik, baik dari segi kecepatan, keandalan, mobilitas, kapasitas, dan aspek lainnya. Di Indonesia, implementasi teknologi 5G masih berada pada beberapa lokasi percobaan tertentu. Sehingga penelitian tentang lapisan fisik 5G khususnya di frekuensi 3,5 GHz yang banyak digunakan negara lain sangat dibutuhkan. Pada tugas akhir ini, dilakukan penelitian desain lapisan fisik downlink 5G menggunakan SDR. Sistem yang dipilih pada tugas akhir ini adalah MIMO-OFDM 10x10. Teknologi OFDM yang digunakan untuk 4G LTE masih menjadi standar untuk lapisan fisik 5G. Penggunaan teknologi MIMO biasanya menggunakan konfigurasi 2x2, 4x4, 8x8, 16x16, ataupun 64x64. Pada tugas akhir ini, dilakukan penelitian untuk menguji performa dari MIMO 10x10. Sistem MIMO-OFDM 10x10 dibuat dalam 5 chain MIMO 2x2 menggunakan skema STBC Alamouti untuk menciptakan kanal yang ortogonal. Transceiver yang didesain dibuat dengan program LabVIEW dan diuji menggunakan USRP B210. Percobaan dilakukan dengan simulasi pengiriman data bit dan teks. Pada pengujian pengiriman data bit acak dengan menggunakan monte carlo 100x didapatkan BER 0,0155, sementara untuk pengujian pengiriman teks didapatkan BER1,22 x 10-4 untuk simulasi terbaik. Sistem ini dirancang menggunakan bandwidth 100 MHz dengan metode FDD sehingga bandwidth menjadi 50 MHz (3,5-3,55 GHz). Throughput yang didapatkan pada skema MIMO-OFDM ini sebesar 233,2 Mbps.