Dari tahun 2014 ke 2018, jumlah kendaraan bermotor tumbuh sebesar 3.30% per
tahun. Pada tahun 2018, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 109.215 kasus. Dari 109,215
kasus, terdapat 173,358 orang yang menjadi korban. 75.3% dari mereka meninggal. Sebagai
tambahan, dari tahun 2014 ke 2018, jumlah bus tumbuh sebesar 1.42% per tahunnya. Pada
tahun 2018, jumlah bus di Indonesia mencapai 2,538,182 unit.
Salah satu bentuk kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah tabrakan dari
arah depan. Dalam penelitian ini, penulis akan menyimulasikan tabrakan dari arah depan
dengan melakukan sled test dengan menggunakan LS-Dyna PrePost dan ANSYS Mechanical
APDL. Untuk sled test, penulis akan menggunakan boneka Hybrid III 50th Percentile Male
Rigid, yang dibuat oleh Livermore Software Technology Corporation, yang sudah
dimodifikasi. Fokus penelitian ini adalah mencari hubungan antara cedera yang diterima oleh
korban dengan variasi jarak antar baris kursi. Jarak yang digunakan adalah 650, 825, dan
1000 mm. Untuk setiap jarak, ada beberapa tipe pemakaian sabuk pengaman yang digunakan
kepada boneka. Tipe pemakaiannya merupakan tidak menggunakan sabuk pengaman, sabuk
pengaman 2 titik, dan sabuk pengaman 3 titik. Untuk Analisa ini, penulis akan menganalisis
cedera dari 5 tempat yang berbeda, yaitu kepala, leher, dada, femur kanan, dan femur kiri.
Dari hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa efek variasi jarak tidak
mempunyai tren yang jelas terhadap cedera – cedera diterima pada kasus – kasus tanpa sabuk
pengaman. Untuk kasus – kasus sabuk pengaman dua dan tiga titik, ada tren yang jelas
terhadap variasi jarak antar baris kursi.
Perpustakaan Digital ITB