digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andri Harpiandi
PUBLIC Alice Diniarti

Aset dan sistem utilitas bangunan harus selalu dijaga dan diawasi agar selalu dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, karena apabila lalai dalam proses pemeliharaan dapat mengakibatkan kerugian bagi pengelola bangunan. Aset dapat berupa barang, peralatan, ruang, atau entitas lain yang menghasilkan nilai finansial atau nonfinansial bagi sebuah organisasi. Sistem utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan, kemunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Sehingga Aset dan sistem utilitas tersebut perlu dikelola agar selalu dalam kondisi yang baik. Diperlukan model kadaster tiga dimensi (3D) sebagai solusi untuk menyediakan informasi keruangan atau model geometris dan informasi tentang kepentingan-kepentingan (hak, batasan, dan kewajiban) yang melekat pada objek bangunan. Model geometris tiga dimensi dapat diperoleh melalui pendekatan menggunakan sistem Building Information Modelling (BIM), karena dianggap layak dan memiliki kemampuan potensial untuk memodelkan hak kepemilikan tiga dimensi. Kerangka tiga dimensi bangunan dapat diperoleh dari hasil perekaman Terestrial Laser Scanner (TLS) dan Handheld Laser Scanner (HLS) yang memanfaatkan gelombang cahaya untuk memperoleh posisi permukaan objek. Data yang dihasilkan dari pemindaian TLS dan HLS berupa data point clouds. Penerapan metode BIM dalam integrasi kadaster 3D, memberikan informasi yang berkaitan langsung dengan model aset dan sistem utilitas, seperti informasi jenis, dimensi, pemilik, dan informasi semantik lain yang melekat pada model aset dan sistem utilitas yang diteliti. Kumpulan atribut semantik dari aset dan utilitas tersebut dapat dijadikan sebagai informasi untuk kebutuhan manajemen aset dan sistem utilitas.