ABSTRAK Farhan Rahadian
PUBLIC Alice Diniarti COVER Farhan Rahadian
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Farhan Rahadian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Farhan Rahadian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Farhan Rahadian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Farhan Rahadian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Farhan Rahadian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Farhan Rahadian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Farhan Rahadian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pesawat udara tanpa awak atau Unmanned Aerial System (UAS) adalah
teknologi yang sedang berkembang di dunia penerbangan, perkembangan UAS
diprediksi bahwa kuantifikasi pasar UAS komersial akan senilai $127 Miliar pada
tahun 2020 hingga $1.5 Triliun pada tahun 2040. Namun kenyataan di lapangan
pengoperasian UAS belum maksimal, belum ada pengoperasian UAS Kargo secara
komersial di dunia termasuk Indonesia. Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian
Pesawat Udara (DKPPU) sebagai otoritas terkait pengoperasian UAS masih dalam
proses penyusunan regulasi karena mengingat aspek keamanan serta konsep
pengoperasian teknologi baru ini yang diprediksi akan banyak digunakan di
kemudian hari. Penelitian ini akan membahas dari aspek regulasi, operasi serta
pemodelan konsep operasi dengan studi kasus di Jawa Barat.
Pendekatan yang dilakukan dengan beberapa metodologi. Pertama
permasalahan regulasi dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif, terdapat
wawancara dengan pihak DKPPU serta observasi melalui seminar terkait. Setelah
itu analisis operasi dengan metode studi literatur untuk mendapatkan kebutuhan dan
pola operasi UAS logistik yang nantinya dibagi menjadi cargo drone dan delivery
drone sesuai kebutuhannya. Kemudian analisis keamanan menggunakan ISO
31000 tentang risk management untuk mengetahui manajemen risiko
pengoperasian UAS.
Setelah melakukan analisis tersebut kemudian dituangkan ke dalam studi
kasus pengoperasian UAS di Jawa Barat. Konsep pengoperasiannya menjadikan
Bandara Husein Sastranegara di Bandung sebagai main hub untuk cargo drone serta
empat bandara di penjuru Jawa Barat sebagai tujuan dari cargo drone serta menjadi
hub untuk delivery drone. Pemodelan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai biaya
operasi serta biaya investasi konsep operasi tersebut. Dari hasil analisis studi kasus
didapatkan kesimpulan dan saran untuk stakeholder UAS terkait di antaranya
regulator, operator, dan manufakturer mengenai operasi UAS serta menghasilkan
struktur biaya yang dibutuhkan untuk investasi serta operasi Pesawat Udara Tanpa
Awak Kargo di Jawa Barat.