digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rifky Yusuf Ananta
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Saat ini, teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) banyak menyediakan jasa penentuan posisi untuk aplikasi rekayasa maupun ilmiah dengan cakupan mulai dari regional hingga global. Quasi-Zenith Satellite System (QZSS) merupakan salah satu teknologi GNSS milik pemerintah Jepang dengan orbit yang mengitari wilayah Asia Timur, Asia Pasifik, hingga Oseania. Penentuan posisi satelit QZSS dapat dilakukan secara absolut dengan metode Real-Time Precise Point Positioning (RTPPP) yang memanfaatkan koreksi kesalahan waktu dan orbit langsung dari satelit menggunakan receiver Magellan System Japan (MSJ). Maka dari itu, QZSS akan mendapatkan koordinat secara real time serta Root Mean Square Error (RMSE) yang merupakan representasi ketelitian per epok pengukuran. Indonesia merupakan negara yang masuk ke dalam wilayah orbit satelit QZSS, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat performa satelit QZSS di wilayah darat Indonesia. Penelitian ini menggunakan data yang didapat dari pengukuran ke lapangan di PT Geotronix Indonesia, Titik benchmark (BM) ITB Jatinangor, dan sepanjang Jalan Tol Purbaleunyi. Data tersebut kemudian diolah untuk melihat hasil performanya yang akan dibandingkan dengan receiver GNSS lain. Hasil penelitian menunjukkan secara umum satelit QZSS dengan receiver MSJ kurang konsisten dibandingkan dengan receiver GNSS lain dalam hal stabilitasnya. Namun, RMSE QZSS yang dihasilkan dalam keadaan diam di bawah 10 cm untuk horizontal dan 15 cm untuk vertikal, sedangkan RMSE QZSS yang dihasilkan dalam keadaan bergerak berkisar di bawah 1 meter untuk horizontal dan di bawah 2 meter untuk vertikal. Berdasarkan hasil tersebut, satelit QZSS yang diakusisi menggunakan receiver MSJ perlu pengembangan lebih lanjut dari segi teknologinya agar dapat lebih maksimal.