digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Irfan Nurfaizi
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

2020 TA PP IRFAN NURFAIZI 1.pdf ]
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Penggunaan surfaktan berbusa telah diusulkan menurut penelitian untuk memperbaiki rasio mobilitas yang buruk antara fasa gas dan fasa fluida, sehingga penerobosan gas dapat tertunda dan efisiensi penyapuan volumetrik meningkat. FAWAG (Foam Assisted Water Alternating Gas) telah lazim digunakan sebagai metode injeksi foam karena mampu meningkatkan injektivitas dan mengurangi resiko korosi. Studi ini menggunakan simulator komersil untuk mensimulasikan pengunaan FAWAG pada skala lapangan. Model foam local-equilibrium pada simulator komersil menggunakan konsep pengurangan mobilitas gas dengan fungsi FM, yang merepresentasikan efek foam terhadap mobilitas gas yaitu dengan modifikasi terhadap permeabilitas relatif gas. Pada studi ini dilakukan analisis sensitivitas terhadap parameter teknik dan operasi FAWAG, yang meliputi kekuatan foam, durasi siklus injeksi slug, kasus tapered slug, laju injeksi surfaktan dan CO2, serta kelayakannya untuk penerapan pada reservoir berlapis heterogen. Pada studi ini juga dilakukan analisis pengaruh FAWAG dalam meningkatkan perolehan minyak dan performa produksi dibandingkan dengan metode EOR lainnya, seperti: injeksi CO2, dan WAG (Water Alternating Gas). Dalam studi ini teramati dampak signifikan dari penggunaan FAWAG. Hasil studi membuktikan hal ini dengan didapatkan hasil faktor perolehan minyak sebesar 38.29%, peningkatan faktor perolehan ini lebih besar 10% terhadap metode lainnya, serta menghasilkan waktu penerobosan gas yang lebih lama. Analisis sensitivitas pada kekuatan foam menunjukan bahwa epcap and epsurf adalah parameter yang paling berpengaruh. Hasil analisis sensitivitas pada parameter operasi mengindikasikan bahwa menigkatnya laju injeksi surfaktan dan CO2 menghasilkan factor perolehan minyak yang semakin besar. Pada kasus studi senssitivitas laju injeksi surfaktan, menginjeksikan 1400 bbl/d surfactant slug menghasilkan nilai faktor perolehan minyak terbesar (45.37%). Sementara itu, pada laju injeksi gas sebesar 2 MMscfd menghasilkan factor perolehan minyak terbesar (38.39%). Selain itu, slug injeksi yang lebih besar menghasilkan factor perolehan minyak yang sedikit lebih besar. Studi kelayakan menunjukkan bahwa FAWAG memiliki performa yang lebih baik dibanding WAG dalam penerapan pada reservoir berlapis heterogen.