ABSTRAK R Harits Muhammad
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Kelumpuhan tangan merupakan salah satu gangguan neuromotorik yang umum
ditemukan pada pasien stroke. Untuk merestorasi fungsi motorik pada tangan,
dilakukan fisioterapi, dimana salah satu jenis metode yang efektif adalah Mirror
Therapy (MT). MT merupakan teknik yang memanfaatkan ilusi visual dari
ekstrimitas yang normal ketika menggerakkan ekstrimitas yang abnormal. Dalam
pelaksanaannya, seorang pasien perlu diawasi oleh terapis. Namun, jumlah terapis
yang aktif di Indonesia sangat terbatas. Oleh karena itu, terdapat urgensi untuk
melakukan rehabilitasi secara mandiri dengan sebuah perangkat asistif robotik
yang dapat membantu latihan gerak secara repetitif. Perangkat tersebut harus
aman dan nyaman untuk digunakan, memiliki fleksibilitas dan kepatuhan tinggi
terhadap karakteristik kinematika jari, serta tidak kaku dalam aktuasinya.
Salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan adalah Soft Pneumatic Actuator
(SPA). SPA terdiri dari material berbahan lunak dan medium aktuasinya berupa
tekanan pneumatik. Struktur yang digunakan untuk menghasilkan deformasi
uniaksial pada SPA adalah bellows. Bentuk dari bellows adalah silinder yang
terdiri atas sejumlah lipatan bernama konvolusi. Karakteristik aktuasi diperoleh
secara parametrik dengan memvariasikan jumlah konvolusi dan masukan tekanan
pada SPA serta dilakukan berdasarkan metode numerik maupun eksperimen.
Ditemukan bahwa kerapatan optimal untuk bellows adalah 0,4 konvolusi/mm.
Pemberian tekanan menghasilkan perilaku nonlinier untuk tekanan yang semakin
tinggi. Pengaplikasian bellows sebagai SPA yang memfasilitasi fisioterapi pada
jari perlu mengikuti kebutuhan kinematika tangan normal. Trayektori dari
kinematika tangan normal diperoleh dengan menggunakan metode motion capture
untuk gerakan fleksi-ekstensi. Data tersebut dijadikan acuan untuk mendesain
SPA sesuai dengan karakteristiknya. Setelah itu, dibuat prototipe perangkat
fisioterapi dengan SPA. Evaluasi kinerja SPA terhadap trayektori kinematika
tangan normal dilakukan dengan perbandingan perubahan sudut sendi pada jari
yang diuji. Hasilnya adalah SPA dapat menggerakkan jari sesuai dengan
kinematika tangan normal, dengan persentase yang bergantung pada kapasitas
elongasinya. Dengan penelitian ini, bellows sebagai stuktur yang dikenal dapat
berdeformasi secara uniaksial dan dapat diimplementasikan sebagai SPA untuk
kegiatan rehabilitasi tangan.
Perpustakaan Digital ITB