digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anggi Putra Kedua
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Daerah Kemayoran Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan tingkat kualitas udara paling buruk di Provinsi DKI Jakarta tahun 2019. Polusi udara erat kaitannya dengan aktivitas antropogenik dan juga dipengaruhi oleh parameter meteorologi. Ada banyak penelitian mengenai pengaruh parameter meteorologi terhadap kosentrasi PM10 di Indonesia, tetapi menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Untuk itu, perlu dilakukan kajian pengaruh musiman parameter meteorologi terhadap kosentrasi PM10 di Kemayooran Jakarta Pusat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistika deskriptif, analisis korelasi dan regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk melihat sebaran polutan secara temporal, mengetahui hubungan parameter meteorologi dengan PM10 dan untuk mengetahui besarnya pengaruh parameter meteorologi secara simultan terhadap kosentrasi PM10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu yang panas, kelembapan yang rendah, dan kecepatan angin yang lemah serta tidak adanya curah hujan menyebabkan PM10 terperangkap di daerah pengamatan. Scatter plot dan analisis harmonik menunjukkan hubungan suhu dengan PM10 berkorelasi positif dan signifikan dengan nilai 0,45. Sementara hubungan parameter meteorologi lainnya (kelembapan, kecepatan angin dan curah hujan) menunjukkan korelasi negatif dan signifikan dengan nilai -0,46 untuk kelembapan; -0,3 untuk angin; -0,36 untuk curah hujan. Koefisien determinasi menjelaskan pengaruh parameter meteorologi secara simultan sebesar 25,4%.