ABSTRAK Benjamin Jordan Wangsaputra
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Meningkatnya kebutuhan produk minyak dan gas bumi merupakan tantangan yang tidak lepas bagi negara-negara penghasil minyak. Di Indonesia, meningkatnya kebutuhan minyak dan gas bumi tidak diimbangi dengan meningkatnya produksi minyak dan gas bumi lewat penemuan sumber daya baru. Oleh karena itu Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diklasifikasikan sebagai tahap produksi tersier, merupakan salah satu jawaban untuk meningkatkan produksi minyak Indonesia. Salah satu metode EOR adalah CO2-EOR yang bertujuan untuk mengurangi viskositas minyak sehingga lebih mudah untuk diproduksikan.
Salah satu lapangan gas dengan produksi dan komposisi CO2 yang besar adalah lapangan Natuna. Lapangan Natuna sendiri memiliki Initial Gas in Place sebesar 222 TSCF dengan komposisi fluida 71% CO2, 28% CH4, 0.6% H2S, dan 0.4% N2. Tentunya, gas yang mengandung fraksi CO2 dan CH4 dari lapangan Natuna ini berpotensi untuk dapat diutilisasi lewat injeksi sebagai metode EOR.
Dalam studi ini, akan dilakukan simulasi penginjeksian CO2 dan gas Natuna di reservoir minyak berat dan mengevaluasi keberhasilan EOR berdasarkan peningkatan recovery factor. Simulasi akan dilakukan menggunakan software CMG dan model fluida yang digunakan adalah model komposisional GEM. Sebagai tambahan, komparasi keekonomian antara primary recovery, injeksi CO2, dan injeksi gas Natuna juga akan dilakukan untuk menentukan skenario yang memberikan potensi ekonomi tertinggi.
Studi ini memprediksi bahwa potensi peningkatan recovery factor dapat terjadi dengan menginjeksi gas Natuna dengan komposisi 71% CO2 dan 29% CH4 selama waktu simulasi 30 tahun. Injeksi gas Natuna juga memberikan hasil keekonomian yang paling baik dibandingkan kedua skenario komparatif lainnya.
Perpustakaan Digital ITB