digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA R Silvia Putri Raharja Effendi
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Di Indonesia, angka kejadian penyakit kanker menempati urutan 8 di Asia Tenggara dan urutan ke 23 di Asia dengan insiden tertingginya adalah kanker payudara. Tindakan untuk menangani kasus kanker salah satunya yaitu dengan radioterapi. Namun, jumlah pasien yang banyak tidak diimbangi dengan jumlah alat radioterapi yang tersedia sehingga menimbulkan permasalahan antrian yang panjang. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan hipofraksinasi. Dosis fraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 15 x 2,25 Gy dan 15 x 3 Gy dengan teknik half beam block. Data yang ditinjau yaitu mean dose pada DVH dan equivalensi nilai BED. Penerapan hipofraksinasi pertama memberikan hasil DVH yang paling baik diantara metode lainnya namun nilai BED tidak memberikan hasil yang equivalent terhadap fraksinasi standar. Penerapan fraksinasi lainnya memberikan hasil sebaliknya, memiliki nilai BED yang equivalent dengan fraksinasi standar namun memberikan efek samping yang buruk. Perlu dilakukan penelitian dengan variasi dosis fraksi lain yang memenuhi dosis toleransi DVH dan equivalent dengan BED dari fraksinasi standar.