digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Said Fatkhan Alaydrus
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Magnesium merupakan salah satu material yang digunakan sebagai implan karena memiliki sifat yang ringan, kuat serta biokompatibel di dalam tubuh manusia. Kelebihan magnesium ini tidak menjadikannya pilihan utama sebagai implan pada umumnya karena sifat ketahanan korosinya yang sangat buruk. Oleh sebab itu dibutuhkan modifikasi permukaan pada magnesium agar dapat menurunkan sifat korosifnya. Proses modifikasi permukaan dilakukan dengan anodisasi. Anodisasi dilakukan dengan menggunakan larutan elektrolit campuran laurutan Ca(OH)2 dan NaOH dengan parameter proses voltase anodisasi 8V, 10V dan 15V. Anodisasi dilakukan selama 30 menit diikuti dengan sealing. Perlakuan anodisasi akan menghasilkan lapisan oksida yang akan menjadi lapisan pembatas reaksi langsung antara larutan korosif dengan magnesium. Oleh sebab itu dilakukan simulasi untuk mengetahui distribusi lapisan oksida hasil anodisasi pada berbagai temperatur. Pada penelitian ini didapat hasil bahwa penambahan voltase anodisasi efektif memperlambat laju korosi magnesium dan proses sealing akan semakin memperlambat laju korosi magnesium. Voltase anodisasi 15V menunjukan laju korosi yang paling rendah menandakan lapisan oksida yang terbentuk merupakan lapisan yang paling tebal. Simulasi distribusi lapisan oksida juga menunjukkan bahwa semakin rendah temperatur akan semakin rata permukaan lapisan oksida.