digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rendahnya kinerja dan laba perusahaan menjadi dua hal yang disorot sebagai permasalahan BUMN yang dihadapi saat ini di Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan suatu ‘obat’ yang dapat mendongkrak kinerja perusahaan. Penelitian terhadap BUMN merupakan hal yang penting mengingat BUMN memiliki peran ganda, yaitu meningkatkan laba perusahaan dan juga menyediakan barang atau pelayanan publik. Pemerintah pada umumnya lebih memilih untuk menyuntik modal BUMN dan menambah porsi kepemilikan BUMN untuk mengatasi masalah keuangan BUMN. Di sisi lain, strategi BUMN dalam menetapkan posisi strategis dibandingkan dengan pesaing, juga merupakan hal penting untuk menurunkan rugi perusahaan atau menaikkan laba perusahaan. Secara teoritis, sudah terdapat beberapa studi yang meneliti keterkaitan penambahan modal, atau kepemilikan, atau tipologi strategis terhadap kinerja BUMN, tetapi belum ada penelitian yang secara komprehensif menggabungkan faktor-faktor tersebut ke dalam satu kerangka penelitian. Mengingat BUMN harus menghadapi masalah inefisiensi internal dan turbulensi eksternal, maka faktor-faktor tersebut menjadi hal yang penting untuk diteliti. Hal inilah yang memotivasi penulis untuk mengui secara ilmiah hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kinerja BUMN di Indonesia. Tesis ini bertujuan untuk menelaah permasalahan-permsalahan kinerja BUMN di Indonesia. Untuk melakukan hal tersebut, pendekatan yang digunakan adalah berasal dari perspektif strategi yang dikombinasikan dengan faktor-faktor internal —seperti ukuran perusahaan dan kepemilikan pemerintah— dan faktor-faktor eksternal —seperti penyertaan modal dan konsentrasi pasar. Oleh karena itu, pengukuran kinerja perusahaan harus juga diuji secara layak dengan menggunakan strategi yang telah ditetapkan perusahaan. Salah satu teori yang terkemuka dan sudah biasa digunakan untuk mengukur tipologi strategi dari perusahaan adalah tipologi Miles and Snow. Tipologi ini terdiri dari empat jenis tipe strategi seperti Prospectors, Defenders, Analyzers dan Reactors. Strategi defenders diidentikkan dengan strategi berbasis efisiensi. Sebaliknya, strategi prospectors memfokuskan pada pengembangan produk dan memperluas pangsa pasar dari produk perusahaan. Di antara dua strategi tersebut terdapat tipe strategi lainya yaitu analyzers. Strategi tersebut mengkombinasikan kekuataan dari prospectors dan defenders secara simultan. Strategi yang terakhir yaitu reactors, yang lebih didefiniskan sebagai strategi ‘lainnya’ dan mencerminkan strategi yang inkonsisten dan reaktif terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal. iv Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan laporan keuangan BUMN dari tahun 2014 sampai 2018. Data terdiri atas 113 perusahaan di 10 sektor industri. Namun demikian, hanya 94 BUMN yang datanya dapat diteliti. Penulis menggunakan ordinal logistic regression untuk menganalisis hubungan antar-variabel. Operasionalisasi variabel dapat didefinisikan sebagai berikut. Tipologi Miles and Snow merupakan indikator dari strategi. Untuk menetapkan tipologi tersebut, digunakan rasio-rasio beban operasional (BO) dan harga pokok penjualan (HPP) dibagi penjualan; tingkat pertumbuhan penjualan; rasio aset tetap terhadap total aset; dan rasio penjualan terhadap aset tetap. Nilai tertinggi pada dua rasio pertama menunjukkan prospectors, sedangkan nilai tertinggi pada dua rasio terakhir menunjukkan defenders. Penulis menggunakan skor ranking untuk menetapkan klasifikasi tipologi. Skor ranking ini dilakukan dengan menggunakan distribusi kuantil mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Sedangkan variabel lainnya, ukuran BUMN (SLR), kepemilikan pemerintah (OWN), penyertaan modal (CAP), dan konsentrasi pasar (MAC) juga ditambahkan. SLR mencerminkan dimensi ukuran sumberdaya perusahaan untuk meningkatkan laba. Selanjutnya OWN mencerminkan struktur kepemilikan pemrintah yang ditunjukkan dengan persentase kepemilikan pemerintah di BUMN. CAP adalah variabel keterjadian penyertaan modal ke BUMN. MAC adalah ukuran tingkat persaingan pasar dengan cara menjumlahkan dari pangkat dua atas market share dari masing-masing BUMN. Sebagai variabel terikat, penelitian ini menggunakan PERF sebagai representasi kinerja perusahaan. PERF dihitung dari ROE yang berasal dari laba bersih dibagi ekuitas. Untuk mendapatkan tingkatan kinerja persahaan, PERF selanjutnya dihitung skor untuk memperoleh tiga tingkatan kinerja, yaitu kinerja rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini menggunakan OLR karena PERF diubah ke dalam data kategorikal dengan lebih dari dua kartegori. OLR menganalisis hubungan antara STR, SLR, OWN, CAP, dan MAC terhadap PERF (dhi. Tingkatan ROE), dengan tambahan hubungan efek interaksi STR*SLR dan STR*OWN sebagai prediktor. Hasil dari pengujian menunjukaan tipologi strategi, ukuran perusahaan, penyertaan modal, dan konsentrasi pasar secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya efek interaksi strategi dan ukuran perusahaan; serta strategi dan tingkat kepemilikan pemerintah juga menunjukkan hasil yang signifikan terhadap kinerja. Tingkat kepemilikan pemerintah adalah satu-satunya variabel yang tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah. Penelitian ini juga menawarkan tiga kontribusi. Pertama, penelitian ini ikut menyempurnakan kerangka pengukuran tipologi strategi Miles and Snow. Kedua, penelitian ini berguna sebagai rujukan bagi pemerintah atau pimpinan perusahaan dalam menganalisis dan menetapkan strategi perusahaan yang tepat secara internal maupun eksternal. Ketiga, penelitian ini memodifikasi model tipologi Miles and Snow dengan menambahkan tipologi ganda lainnya, yaitu Analyzer tendency to Prospectors dan Analyzer tendency to Defenders, yang diharapkan dapat menjadi sumbangan yang konstruktif bagi penelitian di bidang manajemen strategis. Kata kunci : Tipologi Miles and Snow, Ukuran Perusahaan, Tingkat Kepemilikan pemerintah, penyertaan modal BUMN, konsentrasi pasar, BUMN, efek interaksi, Regresi logistik ordinal