digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Martin Muljana
PUBLIC Irwan Sofiyan

Banjir yang sering menggenangi daerah hilir Sungai Cikapundung pada saat musim hujan telah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Daerah hilir Sungai Cikapundung mencakup tiga kecamatan yang berbeda, yaitu Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Baleendah. Daerah-daerah tersebut mempunyai nilai sejarah yang panjang, khususnya Kota Dayeuhkolot yang awalnya merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian Kabupaten Bandung kemudian dipindahkan karena banjir pada tahun 1820 ke daerah alun-alun Kota Bandung oleh Gubernur Hindia Belanda. Oleh karena itu, tujuan perancangan arsitketur lanskap pada kawasan hilir Sungai Cikapundung ini adalah untuk memberi kontribusi dalam mengurangi volume banjir yang masuk ke area perancangan. Data-data pendukung pada proses perancangan diperoleh dari berbagai sumber, yakni survei langsung ke lapangan, sumber bacaan ilmiah dan dari instansi pemerintah terkait. Hasil rancangan yang diaplikasikan pada rancangan arsitektur lanskap ini adalah kolam retensi dan taman hujan dengan daya tampung sekitar 707.000 m3 yang dapat berkontribusi dalam mengurangi volume banjir sebanyak 10%. Perancangan ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengurangi volume banjir di kawasan-kawasan yang rawan bencana.