digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999_TS_PP_ANAS_1.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan

Abstrak :Kegiatan penambangan asbuton di blok I Batuawu Lapangan Lawele direncanakan dimulai pada tahun 1998, Sistem penambangan adalah tambang terbuka dengan metoda open pit mining. Jumlah cadangan tcrukur 5.710.000 ton, cadangan tertambang 5.424.500 ton (perolehan tambang 95 %), dan sasaran produksi penambangan sebesar 568.421 ton per tahun selama 10 tahun, Investasi pada industri pertambangan tennasuk investasi berisiko tinggi terutama dengan adanya krisis ekonomi saat ini, sehingga diperlukan analisis untuk menghitung kriteria-kriteria penilaian investasi dan manfaat-manfaat investasi. Analisis investasi penambangan asbuton Batuawu merupakan kajian ekonomi teknik berdasarkan data-data prakiraan biaya, penerimaan, dan variabel-variabel ekonomi seperti inflasi, tingkat suku bunga, dan pajak. Analisis invcstasi yang dilakukan terdiri dari analisis finansial dan analisis manfaat, dan bertujuan untuk mengetahui apakah investasi akan menguntungkan atau tidak. Analisis finansial terdiri dari analisis aliran kas, analisis statis, analisis sensitivitas, dan evaluasi kebijaksanaan dengan menggunakan 3 alternatif nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yaitu Rp. 10.000,-, Rp. 11.000,-, dan Rp. 12.000,-, Analisis aliran kas mcnggunakan tiga metoda depresiasi (SL, SYD, dan DDB), sedang analisis statis hanya menggunakan satu metoda depresiasi (SL). Analisis sensitivitas bertujuan untuk menghitung kepekaan investasi terhadap perubahan-perubahan faktor harga, biaya investasi kapital, biaya investasi non kapital, biaya produksi, dan perubahan nilai tukar. Evaluasi kebijaksanaan dilakukan untuk mengevaluasi kebijaksanaan pemerintah yang dapat mempengaruhi nilai investasi, yaitu pajak, dan tingkat suku bunga. Analisis manfaat dilakukan untuk melihat manfaat ekonomi dan sosial proyek penambangan asbuton, yaitu penghematan devisa negara, peningkatan pendapatan pcmerintah, dan perluasan kesempatan kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa proyek investasi penambangan asbuton di blok I Batuawu menguntungkan dipandang dari sudut perusahaan dan negara, meskipun investasi sebaiknya ditunda hingga perekonomian Indonesia membaik.