digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Erick Rene
PUBLIC yana mulyana

COVER Erick Rene
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Erick Rene
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Erick Rene
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Erick Rene
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Erick Rene
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Erick Rene
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Erick Rene
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Penuaan pada kulit disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik, dengan faktor utama berupa polutan yang berupa radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan krim ekstrak Haematococcus pluvialis yang mengandung astaxanthin dan menguji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dan CUPRAC (Cupric Reducing Antioxidant Capacity) dengan pembanding vitamin C. Ekstraksi serbuk Haematococcus pluvialis dilakukan terlebih dahulu dengan menggunakan minyak biji bunga matahari pada suhu 50 o C dan kecepatan pengadukan 600 rpm. Formulasi krim terdiri dari emulgator yang berupa Span 80 dan Tween 20, setil alkohol, klorokresol, alfa-tokoferol, akuades, dan minyak biji bunga matahari yang telah mengandung astaxanthin. Uji stabilita dilakukan pada suhu rendah 4 o C, suhu ruang, suhu 40 o C, serta dengan metode sentrifugasi, dan freeze-thaw. Pada uji stabilita diamati sifat organoleptik, pH, dan viskositas krim. Penetapan IC50 vitamin C dilakukan dengan metode DPPH, sementara EC50 vitamin C ditentukan menggunakan metode CUPRAC dan aktivitas antioksidan ekstrak Haematococcus pluvialis yang mengandung astaxanthin, basis krim, dan krim kemudian dibandingkan. Uji iritasi dermal akut dilakukan menggunakan 3 ekor kelinci albino yang diolesi 0,5 g sediaan. Berdasarkan hasil uji DPPH, ekstrak Haematococcus pluvialis yang mengandung astaxanthin, sejumlah 1 mg memiliki aktivitas antioksidan setara dengan 0,648 ppm vitamin C, sedangkan krim ekstrak Haematococcus pluvialis yang mengandung astaxanthin, sejumlah 1 mg memiliki aktivitas antioksidan setara dengan 4,771 ppm vitamin C. Berdasarkan uji CUPRAC, ekstrak Haematococcus pluvialis yang mengandung astaxanthin, sejumlah 1 mg memiliki aktivitas antioksidan setara dengan 4,455 ppm vitamin C dan krim ekstrak Haematococcus pluvialis yang mengandung astaxanthin, sejumlah 1 mg memiliki aktivitas antioksidan setara dengan 14,222 ppm Vitamin C. Ketidakstabilan krim ditunjukkan pada penyimpanan lebih dari 3 hari pada suhu 40 o C. Krim tidak menimbulkan iritasi pada kulit kelinci.