digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwi Ratna Nandini
PUBLIC Sandy Nugraha

Gunung Merapi merupakan salah satu gunungapi teraktif di Indonesia. Gunung ini tercatat mengalami erupsi sebanyak 68 kali sejak tahun 1548. Bencana letusan gunungapi merupakan sebagai bencana terparah kedua di Indonesia setelah bencana tsunami karena mengakibatkan kerusakan lingkungan dan materi yang cukup besar dan dapat memakan korban jiwa dalam jumlah yang tidak sedikit. Taman Nasional Gunung Merapi Jurang Jero yang terletak di Desa Ngargomulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi salah satu kawasan yang merepresentasikan keadaan paska erupsi Gunung Merapi hingga terakhir terjadi pada tahun 2010. Kawasan ini masuk ke dalam Kawasan Rawan Bencana III dengan dampak kerusakan sedang. Kerusakan yang terjadi berupa terbakarnya hutan sehingga memusnahkan sebagian vegetasi endemik, merusak infrastruktur jalan, dan banjir bandang berupa lahar dingin yang melintasi sungai di kawasan tersebut. Balai Taman Nasional Gunung Merapi telah membagi kawasan taman nasional menjadi beberapa zonasi. Jurang Jero merupakan area di dalam TNGM yang masuk ke zona yang ditetapkan sebagai pengembangan wisata. Maka dari itu, tujuan tesis ini adalah merancang kawasan geowisata di kawasan rawan bencana dengan menerapkan mitigasi di dalam kawasan wisata yang nantinya dapat mengedukasi pengunjung mengenai bahaya gunungapi, mempelajari alam dan lingkungan sekitar gunung api, dan budaya setempat yang terkait dengan kawasan wisata. Metode yang dilakukan merupakan metode penilaian terhadap potensi kawasan yang bisa dikembangkan sebagai area wisata, pembelajaran, dan rekreasi. Kawasan prancangan memiliki luasan sekitar ±106,4 Ha sebagai area pengembangan wisata dan area tradisional yang biasa digunakan masyarakat setempat memproduksi hasil hutan. Dengan adanya pengembangan geowisata berbasis mitigasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat luas tentang dampak erupsi dan penanggulangan pemulihan lingkungan.