BAB 1 HILMAN HIDAYAT
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 HILMAN HIDAYAT
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 HILMAN HIDAYAT
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 HILMAN HIDAYAT
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 HILMAN HIDAYAT
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA HILMAN HIDAYAT
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) merupakan salah satu perusahaan
pertambangan di Indonesia yang mengolah bijih tembaga. Terdapat beberapa
mineral utama yang terkandung pada bijih yang diolah PT AMNT yaitu kalkopirit
(CuFeS2), bornit (Cu5FeS3) serta pirit (FeS2). Saat ini, PT AMNT mengolah
120.000 ton bijih/hari yang seluruhnya berasal dari bijih yang telah lama disimpan
pada stockpile. Salah satu faktor utama dalam proses pengolahan mineral sulfida
adalah pH dalam proses flotasi. pH proses flotasi pada sirkuit cleaner PT AMNT
cenderung tidak stabil dan sering tidak mencapai set point pH. Sistem pengaturan
kontrol pH yang baru pada sirkuit cleaner proses flotasi bijih sulfida dibutuhkan
untuk menstabilkan nilai pH.
Penelitian ini diawali dengan analisis data operasi pabrik pada sirkuit cleaner PT
AMNT. Analisis ini dilakukan untuk menentukan faktor yang mempengaruhi pH
pada sirkuit cleaner. Setelah itu dilakukan penentuan faktor dominan penentu pH
pada setiap titik sirkuit cleaner. Kemudian hasil analisis faktor dominan penentu
pH dijadikan dasar pada step test response. Step test response dilakukan dengan
mengubah bukaan valve kapur pada cleaner sirkuit PT AMNT. Step test response
digunakan untuk menentukan konstanta gain, time delay dan time constant. Hasil
step test response kemudian dimodelkan menggunakan MATLAB dengan model
closed loop system.
Hasil analisis data operasi pabrik menunjukkan faktor dominan yang
mempengaruhi pH pada area column 1 dan 2 adalah persentase air asam tambang
pada air proses, perbandingan tembaga yang bebas dengan tembaga yang telah
teroksidasi dan S/Cu. Faktor dominan yang mempengaruhi pH pada area column 3
dan 4 adalah pH column 1 dan 2. Faktor dominan yang mempengaruhi pH pada area
cleaner 3 adalah pH area cleaner 1. Hasil pengolahan data bukaan valve kapur pada
sirkuit cleaner menunjukkan untuk mengontrol pH pada sirkuit cleaner cukup
dengan mengontrol pH pada area column 1 dan 2. Berdasarkan hasil step test
response menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada nilai konstanta gain saat
kondisi operasi menggunakan air proses dengan komposisi yang berdeda. Kondisi
operasi proses 100% sea water pada air proses memiliki konstanta gain sebesar
1,776 x 10-4 dan kondisi 70% air asam tambang memiliki konstanta gain sebesar
4,719 x 10-4
. Oleh karena itu pemodelan dilakukan dengan menambahkan inputan
kondisi air proses pada sistem kontrol PT AMNT. Pemodelan dengan sistem
pengatran baru tersebut terbukti menghasilkan pH yang lebih stabil dan lebih cepat
untuk mencapai nilai set point pH.
Perpustakaan Digital ITB