ABSTRAK Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana COVER Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Dewi Damayanti Abdul Karim
PUBLIC yana mulyana
Faktor lingkungan seperti penggunaan obat-obatan yang bersifat teratogenik
berkontribusi sebesar 16% dalam kasus malformasi kongenital. Efek samping
yang ditimbulkan oleh obat-obatan, menggiring masyarakat menggunakan
tumbuhan herbal dalam mengatasi penyakit yang dialami selama proses
kehamilan. Telah banyak tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional,
salah satunya adalah bunga rosela (Hibiscus sabdarifa Linn.). Bunga rosela secara
tradisional telah banyak digunakan untuk penanganan hipertensi, diuretik,
hiperurisemia, hiperlipidemia, dll. Berdasarkan data penelitian sebelumnya,
ekstrak bunga rosela 50 mg/kg BB dapat menurunkan kadar asam urat dalam
darah. Namun, keamanannya untuk digunakan pada ibu hamil belum diketahui.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek teratogenik ekstrak bunga
rosela yang diujikan secara in vivo. Ekstrak bunga rosela yang dibagi menjadi
tiga dosis berbeda yaitu 50, 200, dan 1000 mg diberikan secara oral pada hari ke6 sampai hari ke-15 kehamilan. Pada hari ke-19, tikus betina dibedah dan diamati
fetusnya. Tidak ditemukan adanya kelainan jumlah kerangka dan organ pada fetus
dari kelompok uji dan kelompok kontrol sedangkan pada fetus dari kelompok
pembanding metotreksat terdapat kelainan. Pengamatan juga dilakukan pada
bobot badan fetus, jumlah fetus, dan jumlah resorpsi pada fetus. Tidak ditemukan
perbedaan yang signifikan dari ketiga parameter tersebut pada kelompok uji
secara statistik (p>0,05). Pemberian ekstrak bunga rosela pada semua dosis uji
tidak menunjukkan adanya kelainan pada organ fetus dan tidak menyebabkan
kelainan pada rangka sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak bunga rosela
tidak teratogenik.