ABSTRAK Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana COVER Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Ni Made Dwi M. Widyani Nayaka
PUBLIC yana mulyana
Latar belakang dan tujuan: Madu merupakan salah satu sumber antioksidan alami.
Karakteristik fitokimia dan bioaktivitas madu sangat bervariasi dan tergantung dari
lokasi panen, sumber bunga, jenis lebah, dan proses pengolahan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan madu yang berasal dari lebah
Apis cerana dari Kabupaten Badung (MDB), Karangasem (MDK) dan Singaraja
(MDS) di Provinsi Bali, menentukan kadar fenol dan flavonoid total, menganalisis
korelasi antara fenol dan flavonoid total dengan AAI DPPH dan AAI FRAP, serta
korelasi antara kedua metode uji antioksidan. Metode: Ekstraksi madu
menggunakan cara refluks bertingkat (n-heksana, etil asetat dan etanol) dan secara
langsung (etanol). Aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH dan FRAP.
Nilai Antioxidant Activity Index (AAI) dari masing-masing ekstrak madu juga
dihitung. Kadar fenol serta flavonoid total ditentukan dengan spektrofotometer UVsinar tampak. Korelasi fenol dan flavonoid total dengan AAI DPPH dan AAI FRAP
serta korelasi antara dua metode antioksidan dianalisis menggunakan metode
statistik korelasi Pearson. Hasil: Aktivitas antioksidan tertinggi dengan metode
DPPH dan FRAP ditunjukkan oleh ekstrak etil asetat MDK dengan nilai AAI secara
berturut-turut sebesar 33,521 dan 4,874. Selain itu, kadar fenol dan flavonoid total
terbesar juga dimiliki oleh ekstrak etil asetat MDK yaitu 4,327 g GAE/100 g dan
2,053 g QE/100 g. Fenol total semua sampel uji mempunyai korelasi positif dan
bermakna terhadap AAI DPPH dan FRAP. Nilai AAI DPPH ekstrak MDK dan
MDS berkorelasi positif dan bermakna terhadap AAI FRAP. Kesimpulan: Semua
ekstrak madu sampel uji memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa golongan fenol
merupakan kontributor utama aktivitas antioksidan ekstrak madu sampel uji dengan
metode DPPH dan FRAP. Metode DPPH dan FRAP memberikan hasil linier pada
aktivitas antioksidan ekstrak MDK dan MDS.