digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.)terhadap keberhasilan kebuntingan dan terhadap perkembangan prenatal mencit Swiss Webster albino. Ekstrak kencur diberikan dengan konsentrasi 100.000 ppm dengan pensuspensi karboksimetilselulosa (CMC) 1,5% dalam akuabidestilata. Selanjutnya ekstrak kencur diberikan secara "gavage" sebanyak 0,3 ml/ekor pada mencit umur kebuntingan 0 sampai dengan 10 hari (percobaan I) dan mencit umur kebuntingan 6 sampai dengan 14 hari (percobaan II). Kelompok kontrol hanya diberi bahan pensuspensi karboksimetilselulosa (CMC). Pada umur kebuntingan 18 hari induk mencit dibunuh dan dibedah, kemudian dihitung jumlah fetus hidup, jumlah fetus mati, jumlah embrio yang diresorpsi, jumlah implantasi, jumlah korpus luteum, dan kehilangan praimplantasi. Di samping itu diamati pula kelainan eksternal, kelainan internal, kelainan rangka, clan berat badan fetus. Kematian intrauterus dan embrio yang diresorpsi pada kedua kelompok perlakuan cenderung meningkat. Pada kelompok perlakuan umur kebuntingan 0 sampai dengan 10 hari, pemberian ekstrak kencur menyebabkan kehilangan praimplantasi dan ginjal hipoplasia meningkat secara nyata, serta menyebabkan perdarahan hati dan ginjal meningkat secara sangat nyata. Kelambatan penulanganyang nyata meningkat ditemukan pada badan vertebra servikalis, sedangkan kejadian kelainan komponen rangka yang nyata meningkat ditemukan berupa sternebra rudimen. Pemberian ekstrak kencur pada kelompok perlakuan umur kebuntingan 6 sampai dengan 14 hari menyebabkan terjadinya penurunan jumlah fetus hidup secara nyata. Kelainan organ internal yang kejadiannya sangat nyata meningkat adalah ginjal ektopik, dan yang nyata meningkat adalah hidrosefalus. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa ekstrak kencur bersifat embriotoksik dan teratogenik ringan, serta menyebabkan kelainan fisiologis berupa perdarahan pada hati dan ginjal mencit Swiss Webster.