digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Nur Abdillah
PUBLIC yana mulyana

Madu pahit memiliki perbedaan berupa rasa pahit dibandingkan dengan madu manis, yang diduga dihasilkan oleh komponen senyawa dalam madu pahit yang tidak terdapat di dalam madu manis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen madu pahit dibandingkan dengan madu manis. Karakterisasi makroskopis dan mikroskopis dilakukan terhadap madu pahit dan madu manis. Sampel dimaserasi dengan pelarut etanol dan metanol. Pola kromatogram seluruh sampel diperoleh secara kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak dengan berbagai kepolaran. Penambahan bahan kimia obat (BKO) dikonfirmasi secara KLT spektrofotodensitometri dengan pembanding kortikosteroid deksametason, prednison dan metil prednisolon. Pemurnian komponen madu pahit yang berbeda dengan madu manis dilakukan secara KLT preparatif, dan uji kemurnian dilakukan secara KLT dengan tiga fase gerak berbeda kepolaran dan KLT 2 dimensi. Isolat komponen dikarakterisasi dengan spektrofotometri UV-Sinar tampak dan inframerah, serta spektroskopi 1 H- RMI dan 13 C-RMI. Pengujian mutu sampel dilakukan berdasarkan parameter uji Standar Nasional Indonesia (SNI). Isolat X yang diperoleh dari ekstrak metanol madu pahit sampel E mempunyai: Rf 0,6 pada kromatogram lapis tipis dengan fase gerak kloroform-metanol (9:1); memadamkan pendaran sinar UV ?254 nm; memiliki panjang gelombang maksimum UV-Sinar tampak ?280 nm dalam pelarut metanol; diduga merupakan senyawa 5-hidroksimetil-2-furaldehida. Analisis dengan pembanding BKO menunjukkan bahwa sampel madu pahit yang dianalisis tidak mengandung BKO deksametason, prednison, maupun metil prednisolon.