digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Germanus Mete Lere
PUBLIC Alice Diniarti

Waduk Saguling merupakan salah satu waduk di DAS Citarum, Provinsi Jawa Barat. Fungsi utama waduk ini ialah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air. Adanya aktivitas industri, pertanian, pertambangan, budidaya perikanan, dan pariwisata di sekitar Waduk Saguling mengakibatkan meningkatnya pencemaran di dalam waduk, terutama pencemaran oleh logam berat. Tujuan penelitian ini ialah untuk menentukan sebaran dan karakteristik logam berat pada sedimen Waduk Saguling yang terdiri dari fraksi-fraksi F1 (exchangeable and carbonate fraction), F2 (Fe-Mn oxides fraction), F3 (organic fraction), dan F4 (residual fraction). Sampling dilakukan di 12 titik pemantauan berdasarkan lokasi pemantauan PT Indonesia Power UP Saguling tahun 2014. Pengukuran konsentrasi logam Cd, Cr, Cu dan Pb dilakukan dengan menggunakan alat Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Hasil analisis dengan ICP-OES ini dijadikan acuan untuk memprediksi tingkat pencemaran logam Cd, Cr, Cu dan Pb dengan menggunakan metode RAC (Risk Assessment Code) dan SQGs (Sediment Quality Guidelines). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi logam Cd total tertinggi pada stasiun 1 A (Citarum Nanjung) sebesar 11,47 mg/kg, konsentrasi logam Cr total juga tertinggi pada stasiun 1 A sebesar 151,36 mg/kg, sedangkan konsentrasi logam Cu total tertinggi pada stasiun 2 (Cihaur Kampung Cipeundey) sebesar 172,92 mg/kg, dan konsentrasi logam Pb total tertinggi yaitu pada stasiun 1 A sebesar 53,33 mg/kg. Dari nilai RAC berdasarkan persentase F1 (% F1) menunjukkan bahwa kategori tingkat resiko masing-masing logam di setiap stasiun berbeda-beda. Kategori logam Cd tergolong beresiko sedang (medium risk) pada stasiun 1A, sedangkan pada 11 stasiun lain beresiko rendah (low risk) yaitu pada stasiun 1 B, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 A, dan 10 B; kategori logam Cr tergolong beresiko rendah pada pada stasiun 1 A, 1 B, 2, 4, 5, 6, 7, 10 A, dan 10 B, sedangkan tidak beresiko (no risk) pada stasiun 3, 8 dan 9; kategori logam Cu tergolong beresiko rendah pada semua stasiun; dan logam Pb tergolong beresiko sedang pada stasiun 8, beresiko rendah pada stasiun 1 A, 1 B, 3, 4, 5, 7, 9, 10 A, dan 10B, serta tidak beresiko pada stasiun 2 dan 6. Berdasarkan nilai SQGs, logam berat Cd, Cr, dan Cu memiliki tingkat toksisitas yang cukup tinggi pada semua stasiun sehingga berpengaruh cukup besar terhadap biota akuatik, sedangkan toksisitas logam Pb masih tergolong rendah pada 11 stasiun dan relatif tinggi pada stasiun 1 A.