Perkembangan industri di Cilegon selain meningkatkan perekonomian daerah juga
berpotensi menurunkan kualitas udara yang dirasakan oleh masyarakat. Total
Suspended Particulate (TSP) merupakan polutan di udara yang berukuran antara
10-100 ?m. Tingginya konsentrasi TSP dapat menyebabkan gangguan visibilitas
dan memperburuk penyakit pernapasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
konsentrasi TSP dan mengidentifikasi kontribusi pencemar TSP di udara ambien
pemukiman sekitar kawasan industri Kota Cilegon, yang dilakukan pada tiga titik
yaitu Kelurahan Tegal Buntu, Kelurahan Cigading dan Kelurahan Kubangsari.
Analisis Black Carbon pada sampel dilakukan menggunakan EEL 43M smoke stain
reflectometer sedangkan elemen logam dianalisis menggunakan energy dispersive
x-ray fluorescence. Rerata konsentrasi TSP untuk Kelurahan Tegal Buntu,
Kelurahan Cigading, dan Kelurahan Kubangsari adalah 161,372 ?g/m3, 149,447
?g/m3, dan 191,484 ?g/m3. Analisis kontribusi sumber TSP dengan CMB 8.2 pada
Kelurahan Tegal Buntu menghasilkan kontribusi debu tanah, peleburan logam,
pembakaran batubara, industri besi baja, dan transportasi sebesar 28,3%, 19,3%,
16,04%, 15%, dan 14,8%. Kemudian untuk Kelurahan Cigading kontributornya
adalah debu tanah, peleburan logam, industri besi baja, pembakaran batubara, dan
transportasi sebesar 29,9%, 19%, 15,6%, 15,1%, dan 13,2%. Sedangkan kontributor
Kelurahan Kubangsari adalah debu tanah, industri besi baja, pembakaran biomasa,
transportasi, dan peleburan logam sebesar 31,4%, 23,2%, 15,8%, 14%, dan 10,6%.
Perpustakaan Digital ITB