digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 7 Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Rosmalinda Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

Perubahan iklim dan tutupan lahan mengakibatkan perubahan rezim hidrologi, mengancam keberlanjutan sumber air, sehingga dilakukan upaya adaptasi atau penyesuaian infrastruktur sumber air dan mitigasi. Upaya untuk memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat sedang ketersediaan sumber daya air terbatas diperlukan suatu perencanaan terpadu yang berbasis wilayah sungai guna menentukan langkah dan tindakan tepat dengan mengoptimalkan potensi SDA (sumber daya air) dan melindungi/melestarikan serta meningkatkan SDA. Wilayah penelitian dilakukan di DAS Komering Hulu yaitu Danau Ranau - Bendung Perjaya di daerah hujan tipe ekuatorial. Daya dukung sumber air yang tidak dikelola mengakibatkan daya rusak air (ancaman kekeringan dan banjir). Telah terjadi daya rusak air di DAS Komering, dimana ekstremitas debit di hulu DAS mengakibatkan kerusakan dinding sungai (peralihan limpasan sungai). Penelitian disertasi ini bertujuan membangun model konseptual optimasi pengelolaan Waduk Kaskade DAS Komering Hulu daerah tipe hujan ekuatorial dalam rangka mengendalikan daya rusak di DAS Komering serta menjamin keberlanjutan sumber air. Data yang dipergunakan dalam penelitian sebagian besar menggunakan data sekunder yang diambil dari BBWS VIII , BMKG, Balai DAS Musi serta data pendukung lainnya dalam menunjang pengolahan data terutama data komponen utama hidrologi yaitu hujan dan debit. Penelitian dilakukan dalam empat tahap. Pada tahap pertama adalah melakukan pengumpulan data dalam penelitian karakterisasi rezim hidrologi DAS Komering Hulu. Tahap kedua adalah melakukan analisis keberadaan pengembangan waduk di DAS Komering Hulu dalam pengendalian daya rusak dan meningkatkan ketersediaan sumber air. Dilakukan analisis pola operasional waduk dengan deterministik untuk menentukan pedoman lintasan waduk serta optimalisasi waduk dengan debit prakiraan model Diskrit Markov. Pada tahap ketiga optimalisasi waduk dengan debit prakiraan model Kontinu. Selanjutnya tahap keempat menganalisis limpasan waduk, sebelum dan sesudah pengembangan waduk. Hasil penelitian menunjukkan model optimasi tercapai apabila pedoman lintasan aktual waduk (kering, normal dan basah) mendekati lintasan pedoman dibangun (PP 37 tahun 2010). Didapat optimasi model kontinu lebih baik dibanding model diskrit stokastik. Hasil didapat kalibrasi debit historik dan debit prakiraan Markov untuk Danau Ranau 0,7019 sedang korelasi lintasan pedoman dan pedoman lintasan aktual waduk 0,8743. Untuk Waduk Tiga Dihaji didapat kalibrasi debit historik dan debit prakiraan Markov senilai 0,6470 sedang korelasi lintasan ii pedoman dan pedoman lintasan aktual waduk 0,8352. Hasil perhitungan dengan model Kontinu menghasilkan nilai korelasi lintasan pedoman dan pedoman lintasan aktual di Danau Ranau menghasilkan nilai 0,9110 sedang waduk Tiga Dihaji 0,8987. Pada penelusuran banjir di di DAS Komering Hulu berdasar hasil analisis limpasan aliran puncak yang terjadi di Bendung Perjaya sebelum pengembangan waduk sebesar 4.500 m3/det dan setelah pengembangan waduk sebesar 3.500 m3/det.