COVER Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Arash Ilham Utama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Sampah kota memiliki nilai kalor yang rendah. Proses torefaksi dilakukan untuk
meningkatkan nilai kalor sampah kota. Namun, produk torefaksi sampah kota memiliki
karakteristik rapuh dan densitas curah yang rendah sehingga menimbulkan masalah dalam
penanganan, transportasi dan penyimpanan. Pembriketan dengan amilum sebagai perekat
merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Cara untuk mengetahui peran amilum sebagai perekat yaitu pembriketan pada tekanan
rendah dengan nasi sebagai perekat dan kulit jeruk produk torefaksi sebagai objek yang
direkatkan. Parameter amilum sebagai perekat pada proses pembriketan yang dibahas pada
penelitian ini adalah komposisi massa nasi dalam briket, temperatur pembriketan dan
temperatur torefaksi nasi. Pengukuran kekuatan mekanik briket dilakukan dengan metode
drop shatter test.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan mekanik briket berbanding lurus
terhadap komposisi massa nasi dalam briket dan temperatur pembriketan, dan berbanding
terbalik terhadap temperatur torefaksi nasi. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh
komposisi massa nasi optimum dalam briket yaitu 20%. Nasi berperan efektif sebagai
perekat apabila semakin lunak atau leleh pada temperatur pembriketan tinggi yaitu 200 °C.
Temperatur torefaksi nasi optimum adalah 150 °C yang menghasilkan nasi dengan
kemampuan perekat tertinggi. Parameter optimum tersebut menghasilkan briket dengan
Drop Shatter Index 79,87% dan nilai kalor 6082 kkal/kg.
Perpustakaan Digital ITB