Keberadaan taman vertikal dapat meningkatkan nilai estetika dan memberi
pengaruh baik terhadap kenyamanan dalam hutan kota. Tanaman yang sering
digunakan adalah tanaman paku pedang (Nephrolepis exaltata). Salah satu faktor
yang memengaruhi pertumbuhan tanaman pada taman vertikal adalah jenis media
tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan media tumbuh yang paling baik
dalam menunjang pertumbuhan N. exaltata pada taman vertikal. Penelitian
dilaksanakan selama 1 bulan pada area terbuka di Jatinangor. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 kali ulangan. Perlakuan yang
diberikan adalah media tumbuh, yaitu tanah (100%); sekam (100%); cocopeat
(100%); hidrogel (100%); tanah (70%) dan sekam (30%); tanah (70%) dan cocopeat
(30%); tanah (50%) dan hidrogel (50%); serta kompos (100%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media tumbuh memberikan pengaruh yang berbeda-beda
terhadap pertumbuhan panjang daun N. exaltata, yaitu sekam (3,57 cm), kompos
(3,13 cm), tanah-sekam (3,07 cm), tanah-cocopeat (3,05 cm), cocopeat (2,87 cm),
tanah-hidrogel (2,78 cm), tanah (2,77 cm), dan hidrogel (2,45 cm). Hal serupa juga
terjadi pada pertumbuhan tunas, yaitu kompos (14 buah), tanah-sekam (12 buah),
cocopeat (12 buah), sekam (11 buah), tanah-hidrogel (11 buah), hidrogel (11 buah),
tanah-cocopeat (10 buah), dan tanah (9 buah). Kadar air media tumbuh yang paling
tinggi adalah hidrogel (99.5%), disusul cocopeat (88,9%), kompos (67,3%), sekam
(66,2%), tanah-hidrogel (55%), tanah-cocopeat (53,4%), tanah-sekam (45,5%), dan
tanah (43,7%). Kadar air jaringan tanaman yang paling tinggi terdapat pada media
cocopeat (81,2%), sekam (80,3%), tanah-sekam (78,5%), tanah-hidrogel (77.4%),
tanah-cocopeat (76,5%), tanah (75,9%), kompos (75%), dan hidrogel (73%). Media
sekam menunjang pertumbuhan panjang daun yang paling besar, sedangkan media
kompos menunjang pertumbuhan tunas baru yang paling besar. Secara keseluruhan,
media kompos memiliki pengaruh paling besar terhadap pertumbuhan N. exaltata
pada taman vertikal.