digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Faishal Akbar
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Ahmad Faishal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ahmad Faishal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ahmad Faishal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ahmad Faishal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ahmad Faishal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ahmad Faishal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Light Detection and Ranging (LiDAR) merupakan teknologi penginderaan jauh yang memancarkan laser ke permukaan bumi dan mengukur waktu pantulannya sampai terdeteksi oleh sensor. Pulsa laser yang dipantulkan pada LiDAR merupakan sistem multiple return. Hal tersebut menandakan bahwa sistem LiDAR dapat melakukan penetrasi pada area bervegetasi padat tidak seperti sistem satelit penginderaan jauh maupun fotogrametri. Data LiDAR dapat digunakan untuk membuat antara lain Digital Terrain Model (DTM) dan 3D city model. Dalam membuat produk tersebut data point cloud LiDAR dilakukan proses klasifikasi terlebih dahulu. Klasifikasi data LiDAR perlu mempertimbangkan beberapa parameter. Karakteristik permukaan bumi yang beragam tentunya memiliki nilai parameter yang berbeda-beda antar setiap karakternya. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi karakteristik permukaan bumi terhadap proses klasifikasi data airborne LiDAR khususnya dalam penentuan parameter klasifikasi. Parameter klasifikasi data LiDAR yang ditentukan dalam penelitian ini dilakukan uji akurasi. Proses klasifikasi data LiDAR dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak Bentley Microstation V8i yang diintegrasikan dengan TerraSolid (TerraScan, TerraPhoto, dan TerraModeler). Kelas objek yang ditentukan dalam penelitian ini adalah kelas tanah, vegetasi, dan bangunan. Klasifikasi kelas tanah menggunakan algoritma TIN-based filter yang diperkenalkan oleh Axelsson. Pada klasifikasi kelas vegetasi, titik-titik vegetasi ditentukan berdasarkan rentang ketinggian tertentu terhadap permukaan tanah. Sedangkan pada klasifikasi bangunan, proses klasifikasi berdasarkan ukuran minimum bangunan dan beda tinggi antar titik di bidang yang dianggap planar yang berada di atas tanah (atap bangunan). Proses klasifikasi dilakukan di area pegunungan, berbukit, dan perkotaan. Berdasarkan parameter yang ditentukan dalam penelitian ini, didapatkan akurasi klasifikasi kelas tanah berdasarkan perhitungan akurasi F-score di area pegunungan, berbukit, dan perkotaan sebesar 0,988-0,994, 0,999, dan 0,986-0,994. Nilai akurasi klasifikasi vegetasi di area pegunungan, berbukit, dan perkotaan sebesar 1, 0,999, dan 0,999. Dan di area berbukit, perkotaan dengan bangunan besar, dan perkotaan dengan bangunan kecil dan padat nilai akurasi klasifikasi bangunannya adalah sebesar 0,912- 0,961, 0,913-0,976, dan 0,926-0,972.