digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Andrew
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Pada tahun 2018, harga saham-saham yang ada di dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan dikarenakan adanya efek perang dagang antara AS dan RRT yang memicu perlambatan ekonomi dunia. Hal ini berdampak pada penurunan performa portofolio investasi yang dimiliki oleh perusahaan manajemen aset, perusahaan sekuritas, dan investor ritel. Oleh karena itu, mereka akan membutuhkan suatu strategi untuk melindungi diri dari risiko kerugian yang ada, atau untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memperoleh profit pada keadaan pasar yang masih kurang baik sebagai efek lanjutan perang dagang yang belum diselesaikan. Strategi opsi dapat digunakan untuk hal tersebut, dan investor dapat menggunakan strategi vertical call spread, yaitu membeli dan menjual opsi secara bersamaan (dengan perbandingan jumlah 1:1). Opsi yang digunakan merupakan jenis yang sama, memiliki expiration date yang sama, tetapi memiliki strike price yang berbeda. Strategi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu bull call spread dan bear call spread, dan dapat dikombinasikan untuk membentuk empat strategi baru: long butterfly, short butterfly, long condor dan short condor spread. Keenam strategi tersebut memiliki keunikan, yaitu profil profit dan risiko yang terbatas, serta dapat dimodifikasi dengan memilih strike price dan expiration date yang berbeda-beda untuk meningkatkan performa pada kondisi pasar yang bersesuaian.