digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Alfath
PUBLIC Latifa Noor

COVER Muhammad Alfath
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Muhammad Alfath
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Muhammad Alfath
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Muhammad Alfath
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Muhammad Alfath
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Muhammad Alfath
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Kerangka berpori yang terbuat dari biopolimer saat ini sedang menjadi topik utama dalam rekayasa jaringan pada makhluk hidup. Biopolimer dipilih karena harganya yang murah, tersedia dengan luas di alam, bersifat tidak beracun, dan tidak menimbulkan reaksi alergi. Pada penelitian ini, sebuah material baru dikembangkan dari komposit pektin, karboksimetil selulosa (CMC) dan mikrokristalin selulosa (MCC) dengan teknik liofilisasi. Komposit yang tclah dibuat lalu ditentukan sifat fisik dan kemampuannya dalam penutupan luka bakar derajat dua pada model tikus Wistar. Komposit basil optimasi yang terdiri dari pektin 0,3% (w/v), CMC 0,12% (w/v) dan MCC 0,03% (w/v) memmjukkan ukman pori yang ideal (d = 30-300 fllTI) untuk pcrtumbuhan fibroblas pada proses penutupan luka. Penambahan MCC pada komposit mampu menurunkan laju degradasi komposit secara in vitro pada sistem buffer fosfat pH 7,4 dan suhu 37 uc_ Penambahan MCC pada komposit juga ma mpu meningkatkan ketahanan termal komposit secara signifikan dibandingkan dengan komposit tanpa MCC. Studi ill vi vo yang dilakukan pada tikus Wistar menunjukkan basil yang berbeda secara signifikan (p < 0,05) antara kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol negatif. Pada hari ke-21, luka yang tersisa pada kelompok perlakuan yaitu sebesar 16,38 ± 10,04% dan pada kelompok kontrol negatif tersisa sebesar 43,59 ± 19, I 0%. Hasil penelitian ini menw1jukkan bahwa material komposit pektin/CMC/MCC berpotensi untuk digunakan sebagai penutup Juka bakar derajat dua.