digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



COVER Riyadh Rayhandhia Muttaqien
EMBARGO  2027-04-16 

BAB1 Riyadh Rayhandhia Muttaqien
EMBARGO  2027-04-16 

BAB2 Riyadh Rayhandhia Muttaqien
EMBARGO  2027-04-16 

BAB3 Riyadh Rayhandhia Muttaqien
EMBARGO  2027-04-16 

BAB4 Riyadh Rayhandhia Muttaqien
EMBARGO  2027-04-16 

BAB5 Riyadh Rayhandhia Muttaqien
EMBARGO  2027-04-16 

Enhanced Oil Recovery (EOR) merupakan metode peningkatan perolehan minyak bumi dengan cara menginjeksikan energi lain ke dalam reservoar . Alkohol lemak etoksilat merupakan salah satu surfaktan nonionik yang merupakan zat pengemulsi baik sehingga memiliki potensi untuk digunakan dalam EOR. Alkohol lemak etoksilat memiliki gugus hidroksi yang dapat disulfonasi untuk meningkatkan kepolaran dari surfaktan. Proses sulfonasi dilakukan dengan metode MAOS (Microwave Assisted Organic Synthesis) dikarenakan hasil rendemen lebih baik, pemanasan lebih efisien, dan waktu reaksi lebih singkat dibandingkan konvensional. Alkohol lemak etoksilat tersulfonasi telah disintesis dengan suhu 50 °C, daya iradiasi 100 W selama 60 menit menggunakan prekursor ceteareth-12 dan ceteareth-20 diperoleh rendemen masing-masing 62,5% dan 58,3%. Berdasarkan karakterisasi KLT, nilai Rf prekursor dengan produk berbeda. Pada spektrum IR muncul puncak serapan pada bilangan gelombang 1000?1100 cm-1 artinya adanya vibrasi molekul S=O. Struktur produk dikonfirmasi dengan sinyal proton pada spektrum 1H-NMR geseran kimia 8 ppm untuk ceteareth-12 sulfonat dan 3,69 ppm untuk ceteareth-20 sulfonat. Pada spektrum 13C-NMR, adanya sinyal karbon geseran kimia 72,2 ppm untuk ceteareth-12 sulfonat dan 70,07 ppm untuk ceteareth-20 sulfonat. Uji kestabilan larutan menunjukkan larutan surfaktan stabil satu fasa. Uji kelakuan fasa menunjukkan larutan surfaktan membentuk mikroemulsi dengan sampel minyak, sehingga surfaktan berpotensi pada aplikasi EOR.